AMBON, Siwalimanews – Pengunjung puskesmas di masa pandemik covid-19 ini menurun drastis. Hal tersebut dikeluhkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy.

Pelupessy menuturkan, penurunan pengunjung dalam masa pandemi ini, dapat mencapai angka presentase 30 hingga 40 persen. Dan apabila dibandingkan dengan sebulan memasuki masa pandemik, justru pengunjung puskesmas membludak hingga mencapai 200 persen.

“Puskesmas Tiahahu yang satu hari bisa sampai dua ratusan pasien, sekarang cuman 70, kadang juga 80. Tidak sampai seratus lagi. Seratus sampai terkecuali hanya hari Senin. Itu pun hari berikutnya tidak lagi, “ papar Pelupessy kepada wartawan di Ambon, Sabtu (13/11).

Diakuinya, penurunan pengunjung dikarenakan masyarakat yang terlalu berlebihan termakan hoaks tentang covid dan sampai saat ini masih menggerogoti pemikiran masyarakat.

“Selama covid kunjungan ke puskesmas menurun. Karena memang masyarakat masih enggan atau takut. Apalagi hoaks yang beredar kalau ke puskesmas nanti dirapid dan hasilnya reaktif, “ ungkapnya.

Baca Juga: Lantamal IX Diminta Maksimalkan Maluku Diving Rescue Center

Ditambahnya, justru warga yang sering datang ke puskesmas hanya hendak melakukan rappid test. Bukan untuk melakukan pengobatan, seperti biasanya sebelum Covid-19 melanda di Kota Ambon.

“Yang banyak datang itu, yang mau rapid tes. Itu karena kebutuhan. Mau dan tidak mau pasti musti datang karena mereka butuh rapid tes. Tapi yang berobat semakin menurun, “ tandas dia.

Dirinya mengungkapkan, pihaknya telah menyediakan layanan telephone bagi pasien yang tidak dapat mengunjungi puskesmas. Namun, tak banyak masyarakat yang menggunakan layanan tersebut. “Misalnya pelayanan obat bagi pasien dengan comorbid atau penyakit penyerta. Dan itu bisa melalui telepon, setelah itu, petugas antar, atau ojek yang datang ambil di puskesmas, “ ujar dia.

Dirinya juga menambahkan, selayanan layanan telephone bagi pasien komorbid, dirinya meminta kepada masyarakt untuk tetap berobat di Puskesmas dan tidak perlu takut, sebab sistem pengobatan dipuskesmas dibagi dua jalur agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. “Apabila datang di puskesmas, langsung dibagi jalur. Misalnya panas turun melebih normal. Ada gejala-gejala inflensa itu jalurnya langsung dikasih pisa,” terang dia.

Jadi kedepan, tutur dia, Puskesmas akan memberlakukan pemisahan jalur tersebut, guna menghindari tingkat penularan Covid-19. (Cr-6)