Kabinet Ramly Dinilai tak Akomodatif
Kader Senior Palang Kantor Golkar
AMBON, Siwalimanews – Eks Wakil Ketua Bidang Kaderisasi DPD Partai Golkar Provinsi Maluku, Ridwan Marasabessy ngamuk dan memalang Kantor DPD Golkar Maluku yang terletak di kawasan Karang Panjang, Selasa (2/6).
Pemalangan Kantor DPD Partai Golkar oleh Marasabessy yang adalah kader senior Golkar ini dengan menggunakan kayu balok tepat di pintu masuk kantor. Tak hanya itu, sejumlah kaca jendela kantor tersebut juga ikut dipecahkan.
Pantauan Siwalima, sebelum dipalang, Ridwan terlebih dahulu merusak kaca jendela Kantor DPD Golkar Maluku sekitar pukul 14.00 WIT dan berakhir 14.30 WIT. Sejumlah kader partai hanya menonton dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Setelah puas dengan aksinya, eks anggota DPRD Maluku itu kemudian memberikan keterangan kepada wartawan. Dalam keterangannya, Ridwan mengecam keras Ketua DPD Golkar Maluku, Ramly Umasugi yang melengserkan sejumlah kader yang sudah lama berkecimpun dan membangun partai berlambang pohon beringin itu.
Bagi Ridwan, mengakomodir wajah-wajah baru dari parpol lain menduduki jabatan strategis di Golkar Maluku sangat mengecewakan. Apalagi wajah-wajah baru itu kutu loncat dari parpol lain.
Baca Juga: DPP Terbit SK, Banyak Muka Baru di DPD Golkar Maluku“Saya melakukan ini karena mosi tidak percaya saya terhadap Ramly Umasugi Bupati Buru yang telah terpilih menjadi Ketua DPD I Partai Golkar,” tandas Ridwan.
Dikatakan, langkah pemalangan dan penghancuran kaca jendela kantor DPD Golkar Maluku sebagai bentuk protes terhadap Ramly. Ridwan mengaku kecewa dan siap mempertanggungjawabkan perbuatannya baik di pihak kepolisian maupun ke tingkat Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
“Saya tidak banyak komentar dengan apa yang telah saya lakukan, sekalipun Ramly akan bawa saya ke ranah manapun. Apakah itu di kepolisian bahkan sampai ke DPP saya siap untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah saya lakukan,” tegasnya.
Diakui Ridwan, perbuatan ini dilakukan seorang diri, dan tak melibatkan siapapun. Ridwan akui tidak mau menyusahkan orang lain atau kader partai yang lain.
“Tindakan ini saya sendiri lakukan. Saya tidak mau orang lain susah. Untuk apa kita bikin orang susah,” ujarnya.
Ia mempertanyakan kepemimpinan Ramly Umasugi dan siap untuk menyelesaikan masalah ini sampai ke tingkat organisasi yang paling tinggi yakni DPP Golkar. Bahkan Ridwan menyampaikan pesan kepada Ramly dirinya siap dipecat dari Partai Golkar.
“Katakan buat Ramly sekalipun dengan kasus ini pada akhirnya saya harus dipecat dari Partai Golkar, maka saya siap untuk dipecat dari Golkar. Ramly jangan takabur dengan jabatannya, sebab sekalipun DPP mencabut kartu keanggotaannya, ia tetap akan mempertanggungjawabkan perbuatannya karena partai ini milik bersama,” jelas beber Ridwan.
Ridwan menilai rekruitmen orang-orang yang masuk dalam kepengurusan DPD Golkar Maluku kali ini amburadul, sebab terdapat bekas partai lain masuk dalam kepengurusan.
“Kan ada orang yang telah masuk, mundur lagi terus masuk lagi. Kemarin baru ikut caleg dari PKB tiba-tiba masuk jadi wakil ketua aturan seperti apa itu. Kok teman-teman yang berdarah-darah dengan partai disingkirkan,” ungkapnya.
Ditegaskan, kedepan dirinya akan melaporkan tindakan Ramly ke DPP termasuk meminta DPP mengevaluasi kepengurusan tersebut, karena diduga tidak sesuai dengan mekanisme partai.
“Saya lakukan ini bukan untuk masuk dalam pengurus, kalau untuk keputusan ini saya tidak masuk maka saya sangat berterima kasih. Dan yang terpenting tolong perbaiki internal karena orang yang baru kemarin caleg dari partai-partai lain kok bisa langsung jadi wakil ketua. Lebih baik saya merusaki kantor dari pada mereka merusak internal partai karena kejahatan yang Ramly Umasugi lakukan untuk partai juga banyak, namun mengapa beliau tidak diadili,” pungkas Ridwan.
Sementara itu, Ketua Bidang Pemenang Pemilu Malteng tahun 2019, Hairudin Tuarita yang juga dilengserkan dari kepengurusan tersebut mengungkapkan, tindakan yang dilakukan Ridwan merupakan bentuk kekecewaan.
Walaupun sebelumnya tidak sejalan, namun ia sangat mengharapkan Ramly harus mengakomordir seluruh kader-kader golkar yang ada.
“Kekecewaan disitu, memang kemarin tidak sejalan, tapi kan harus akomodir kader-kader itu. Karena kok ada orang yang tidak pernah di partai, keluar kemudian masuk lagi ini yang sudah berkali-kali dipartai lain, diberikan posisi strategis,” kata Tuarita.
Tindakan Ramly, lanjut Tuarita, dapat menghancurkan Partai Golkar kedepan, apalagi komposisi yang dibuat tidak homogen. (S-39)
Tinggalkan Balasan