AMBON, Siwalimanews – Konflik internal di DPD Partai Golkar Maluku tak ada ha­bisnya. Pasca pemi­lihan Gubernur Malu­ku sampai dengan terpilihnya Ramly Umasugi sebagai Ketua DPD Golkar Maluku menggantikan Said Assagaff, konflik semakin keruh.

Saling serang antara sesama kader terus terjadi hingga peristiwa pemalangan dan penghancuran kaca jendela kantor DPD Golkar Maluku Selasa (2/6). Tidak tanggung-tanggung, kader senior yang juga eks Wakil Ketua Bidang Kaderisasi DPD Partai Golkar Provinsi Maluku, Ridwan Rahman Marasabessy melakukan aksi protes itu kepada Ketua DPD Golkar Maluku, Ramly Umasugi.

Aksi tersebut bagi Ridwan merupakan mosi tidak percaya kepada Ramly yang adalah Bupati Buru. Kepada wartawan usai melakukan pemalangan dan penghancuran kaca jendela kantor DPD Golkar, Ridwan dengan jentel mengaku siap berhadap-hadapan dengan Ramly Umasugi di tingkatan manapun, baik di kepolisian maupun di DPP Golkar.

Kader senior ini kecewa, dalam kepengurusan DPD Golkar Maluku kali ini, Ramli menendang sejumlah kader berkualitas dan mumpuni. Eks anggota DPRD Maluku itu tidak menyangka Ramly senekat itu membuang kader senior Golkar.

“Bilang ke Dia (Ramly), kalau kasus ini pada akhirnya saya harus dipecat dari Golkar, maka saya siap. Cuma saya mau bilang ke Ramly jangan takabur dengan jabatannya sebagai bupati itu,” tandas Ridwan

Baca Juga: Mantan Rektor Uniqbu Bergabung ke Golkar Maluku

Tak Sejalan

Ketua DPD I Partai Golkar Maluku, Ramly Ibrahim Umasugi menegaskan, tidak mengakomodir Ridwan Rahman Marasabessy (RM) Cs di kepengurusan DPD Golkar karena mereka tidak sejalan.

Hal itu ditegaskannya kepada Siwalima di Namlea, Selasa, sore (2/6), menanggapi aksi Ridwan yang memalang dan merusak kaca jendela Kantor DPD Partai Golkar Maluku di kawasan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Ramly menegaskan, aksi yang dilakukan oleh Ridwan adalah keliru dan menyalahi fatsoen partai. Sebab Kantor DPD I Golkar Maluku di Karang Panjang  yang disegel Ridwan bukan aset pribadi dirinya maupun Ridwan.

Tidak ada seorang pun bisa menyegel kantor tersebut. Menurut Ramly, jika aksi Ridwan  bagian dari ekspresi ketidakpuasan akibat tidak diakomodir dalam kepengurusan Partai Golkar, itu lantaran dirinya mengutamakan pengurus yang bisa diajak kerja sama.

“Yang jelas dalam kepengurusan kali ini beta akomodir orang-orang yang bisa bekerja sama dengan beta,” tegasnya Ramly.

Bupati Buru dua periode itu mengaku harus lebih fokus untuk mengeluarkan energi yang besar dengan segenap kemampuan untuk memenangkan pilkada di kabupaten/kota yang akan berlangsung di Maluku.

“Menjadi penetapan dari DPP Golkar khusus ketua umum yang menegaskan itu agar memenangkan 60 persen pilkada di berbagai daerah. Nah, dari pada beta mengakomodir orang-orang yang kemudian menjadi masalah ke dalam, menjadi beban, menjadi orang yang nanti merongrong beta punya kepemimpinan di partai dan nanti  habis waktu untuk kita berkonsultasi, mendingan jangan dipakai,” ungkapnya.

Baginya orang-orang yang membangkang dalam organisasi manapun harus diisngkirkan dan mengakomodir orang-orang yang sejalan. “Kita harus mengguna­kan orang-orang yang sejalan dengan kita. Semua orang juga akan bersikap yang sama,” tandasnya.

Terkait dengan aksi penyege­lan dan pengrusakan kaca jen­dela oleh Ridwan, Ramly akan mela­por­kannya ke polisi. “Akan dilaporkan besok (hari ini Red) oleh kuasa hukum partai,” kata Ramly.

Sedangkan terkait ancaman Ridwan untuk melaporkannya  DPP dan meminta mengevaluasi kepe­ngurusan yang ada, Ramly mem­per­silahkan. “Silahkan. Saya siap untuk itu,” ujar Ramly. (S-39/S-31)