Ini Dampak dari Gempa Magnitudo 7,9 di KKT
AMBON, Siwalimanews – Gempa dengan magnitudo 7,9 skla arichter yang mengguncang Kbaupaten Kepulauan Tanimbar yang berpotensi tsunami di daerah itu, membuat warga di Kota Saumlaki maupun disejumlah kecamatan di kabupaten itu panik.
Bagaimana tidak akibat gempa tersebut, dilaporkan sebanyak 53 bangunan milik warga maupun fasilitas umum serta fasilitas TNI juga ikut rusak, serta 2 warga dikabarkan mengalami luka-luka serta 1 warga meninggal dunia.
Informasi yang berhasil dihimpun Siwalimanews dari berbagai sumber di Kota Saumlaki dans ekitarnya menyebutkan bahwa, dua warga yang mengalami luka yakni, Samuel Keliduan (28) warga Desa Romus, Kecamatan Warlabobar serta anggota Provost Kodim 1507 Saumlaki Kopda M Fordatkosu, sedangkan 1 warga yang meninggal dunia atas nama Yoakim Laiyan (44) nelayan asal Desa Lauran, Kecamatan Tanimbar Selatan. (korban meninggal dunia pada saat menyelam).
Selain korban meninggal dunia dan luka-luka, fasilitas milik TNI yang alami kerusakan akibat gempa tersebut sebanyak lim aunit bangunan yakni, 1 unit barak remaja Kompi C Yonif 734/Sns di Dusun Mesawak, 1 unit rumah dinas Yonif 734/SNS, 1 unit perkantoran Kipan B Yonif 734/SNS, 2 unit Rumdis Kodim 1507 Saumlaki.
Sementara 48 bangunan milik warga mengalami rusak berat maupun ringan. Bangunan milik warga yang mengalami kerusakan ini tersebar di sejumlah kecamatan diantaranya, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kecamatan Wuarlabobar, Kecamatan Selaru, Kecamatan Kormomlin.
Baca Juga: Polda Maluku Salurkan 3 Ton Beras ke Masyarakat di Pulau Haruku“Dari 48 bangunan yang rusak tersebut, terdapat 1 unit bangunan milik perusahaan mutiara yang terletak di Desa Teineman, Kecamatan Wuarlabobar, kemudian pagar tembok pembatas pekarangan tanah milik pak Edi Santiago di Kecamatan Tanimbar Selatan, dan pagar tembok rumah jabatan Ketua DPRD KKT di Kecamatan Tanimbar Selatan, serta pagar tembok milik SMAN 5 Desa Adaut di Kecamatan Selaru,” urai sumber Siwalimanews yang enggan namanya dipublikasikan.
Saat ini menurutnya, pihak BMKG telah mencabut peringatan tsunami, sehingga situasi di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar pasca gempa tersebut sudah kembali kondusif, bahkan masyarakat yang mengungsi kini ada yang sudah kembali ke rumah masing-masing, serta aktivitas masyarakat juga sudah kembali berjalan normal.
“Ini data sementara yang masih dikumpulkan baik oleh pihak BPBD KKT maupun dari unsur TNI dan Polri yang terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pendataan,” cetusnya.(S-26)
Tinggalkan Balasan