AMBON Siwalimanews – PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading PT Pertamina melakukan penyesuaian harga untuk tiga produk bahan bakar khusus yang merupakan BBM non subsidi.

Ketiga produk Pertamina yang dimaksud, yakni pertamax turbo, pertamina dex, dan dexlite, harga baru ketiga produk ini mulai berlaku sejak, Sabtu (12/2) kemarin.

“Untuk pertamax turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga dari sebelumnya Rp12 ribu naik jadi Rp13.500, Pertamina dex (CN 53) awalnya Rp11,350 naik jadi Rp13.200, dan dexlite (CN 51) dari Rp9.700 naik jadi Rp12.150/liter untuk wilayah DKI Jakarta atau untuk harga di daerah, dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5%,” urai Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku Edi Mangun kepada Siwalimanews di Ambon, Senin (14/2).

Menurutnya, penetapan penyesuaian harga terhadap ketiga produk Pertamina ini, dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

Berdasarkan catatan, harga minyak ICP per Januari mencapai 85 USD/barel, naik sekitar 17% dari harga ICP per Desember 2021.

Baca Juga: Walau Pandemi, Daya Beli Masyarakat Harus Terjaga

Kendati mengalami penyesuaian, harga pertamax turbo dan dex series ini masih paling kompetitif jika dibandingkan dengan produk dengan kualitas setara.

“Penyesuaian harga ini juga sudah sesuai regulasi Kepmen 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU),” ujar Edi.

Sedangkan untuk BBM non subsidi lainnya lanjut Edi, seperti Pertamax dan Pertalite tidak mengalami penyesuaian harga.

“Untuk harga BBM di Papua pertanggal 12 Februari 2022 pada pukul 00.00 WIT, BBM Pertalite tetap dengan harga Rp7.850, Pertamax tetap diharga Rp9.200, dexlite mengalami penyesuaian Rp12.400, dan dex mengalami penyesuaian Rp13.450,” rinci Edi. (S-21)