AMBON, Siwalimanews – Kemarau panjang yang disebabkan badai El Nino berdampak pada naiknya sejumlah harga kebutuhan masyarakat, salah satunya cabai.

Tinggal sebulan lebih perayaan Natal dan Tahun Baru berlangsung, harga cabai menyentuh angka Rp100.000-Rp110.000 per kilo di Pasar Mardika.

“Kenaikan harga beberapa komoditas pangan khususnya cabai dan beras itu dipicu oleh El Nino yang menyebabkan kekeringan dan gagal panen,” terang Kadis Pertanian Maluku Ilham Tauda kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Selasa (21/11).

Dampak El Nino lanjutnya terjadi di seluruh Indonesia yang berakibat produksi cabai dan beras menurun.

Namun, berdasarkan hasil koordinasi yang dilakukan petani cabai di lapangan diperkirakan Desember banyak yang akan melakukan panen khususnya cabai.

Baca Juga: Satgas OMB  Himbau Masyarakat Jaga Kamtibmas

Selain mengharapkan hasil panen petani, ia memastikan akan berkoordinasi dengan petani di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan

Sementara itu Kadis Perindag Kota Ambon Kadis Perindag Ambon, J. Loppies juga membenarkan kenaikan harga cabai di pasar.

“Cabe keriting harganya 35 ribu sampai 40 ribu. Cabe rawit mahal dengan hitung-hitungan penadah dapat dari luar itu 70 ribu. Mereka lepas ke pedagang dengan harga 100-110 ribu per kilo,” terangnya.

Mengatasi itu pihaknya mencoba mengintervensi harga cabe dengan penadah.

“Kita dapat dengan 95 ribu kemudian kita lepas ke pedagang di pasar Mardika 70 ribu. Jadi kita subsidi ke pedagang,” jelasnya.

Selain memberikan subsidi bagi cabe, pemkot juga memberikan subsidi bagi beras Bulog dan Minyak Goreng.

“Untuk Bulog itu kan harganya 65 ribu kemudian kita subsidi jadi 55 ribu, minyak goreng juga kita subsidi,” katanya.

Pihaknya juga berencana melakukan operasi pasar pada 20-21 November. akan tetapi walikota mengarahkan agar operasi pasar dilaksanakan selama satu Minggu.

“Rencananya hanya dua hari. Tapi arahan pak penjabat untuk operasi pasar ini digelar satu Minggu,” ungkapnya.

Operasi Pasar

Di tempat berbeda DPRD Kota Ambon juga minta pemkot segera melakukan operasi pasar.

“Dalam waktu dekat, saudara kita umat Kristiani akan merayakan Natal dan Tahun Baru, sehingga harus ada kesiapan dari dinas Disperindag untuk memastikan harga bahan pokok tetap stabil dan tidak terjadi kelangkaan,” ujar Anggota Komisi II DPRD, Andi Rahman, kepada wartawan, di Baileo Rakyat, Belakang Soya, Selasa (21/11).

Ia menilai, operasi pasar sangat penting dilakukan tidak di pasar tradisional saja tapi juga di pasar modern termasuk distributor.

“Kita tahu bersama, kondisi itu sering terjadi, bahkan tahun-tahun kemarin, banyak kelangkaan bahan pokok, hingga selisih harga, dan imbasnya ke masyarakat,” jelasnya. (S-20/Mg-3/S-25)