NAMLEA, Siwalimanews – Sebanyak 46 sampel swab tenggorokan milik warga Kabupaten Buru yang hasil rapid testnya reaktif serta rekan kontak pasien positif covid 19, termasuk 11 tenaga kesehatan  telah dikirim ke Ambon untuk diperiksa dengan metode PCR di BTKL PP, Rabu malam (20/5).

“Sekarang semua sampel  swab sudah dikirim ke Ambon dengan kapal Ferry,”ungkap Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Buru, Nani Rahim kepada wartawan melalui pesan WhatsApp Group Media Covid Buru, Rabu malam (20/5)

Menurutnya, Swab 46 orang itu diambil pada 19-20 Mei kemarin. Direncanakan juga akan diambil lagi swab tenggorokan dari 30 orang rekan kontak dengan lima pasien terakhir dari Kabupaten Buru yang Positif Covid-19.

Swab yang dikirim tersebut sudah termasuk milik 11 tenaga kesehatan. Tujuh tenaga kesehatan yang telah diswab pada Selasa (19/5) terdiri dari dr MAI, 3 perwat di ruang ICU RSU Namlea berinisial YTA, TN dan SD serta satu perawat lagu yang bertugas di IGD berinisial NK.

Selain itum dua pegawai RSU berinisial RU dan AD kemudian ditambah sampel swab milik empat tenaga kesehatan lagi yang diambull pada Rabu (20/5) masing-masing berinisial AT dan HA. Keduanya perawaat yang bertugas di ruang isolasi, serta AL dan AB, perawat di ruang internis.

Baca Juga: DPRD Minta Pemkot Percepat Usulan PSBB

Selain YTA yang juga keluarga inti dari pasien 82 dan 83, ibunya Ny S dan anaknya yang berusia lima tahun berinisial AS juga sampel swab mereka telah dikirim.

“Kita juga berencana akan mengambil swab 14 tenaga kesehatan yang melayani almarhum AS. Para tenaga kesehatan ini bertugas di IGD, ruang kelas, dan ruang isolasi,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Nani juga membeberkan pasien kasus 84 berinisial HT yang diisolasi di Polindes Desa Waelana, Kecamatan Fenalisela, akan dijemput tenaga kesehatan guna diisolasi di Kota Namlea.

“Sejak pulang dari tempat karantina,  HT sudah tidak kontak dengan keluarganya.Dia langsung ke kebun karena sudah diwanti-wanti untuk karantina mandiri sampai hasil swab keluar. Setelah hasil swab keluar aparat desa langsung menjemput dia untuk jalani karantina di Polindes Waelana,” tutur  Rahim.(S-31)