PIRU, Siwalimanews – Gubernur Maluku Murad Ismail berjanji akan membangun gedung sekolah dan  masjid dan rumah bagi warga Desa Latu, Hualoy dan Tumalehu, Kecamatan Amalatu Kabupaten Seram Bagaian Barat (SBB).

Pembangunan infrastruktur pada ketiga desa bertetangga itu akan dibangun, jika warga pada ketiga desa bertetangga itu sepakat untuk berdamai dan tak lagi terlibat konflik.

“Saya sudah berjanji kepada masyarakat Latu-Hualoy dan Tumalehu kalau mereka tidak ribut lagi atau bertikai kita akan bangun sekolah, masjid dan rumah-rumah warga yang rusak atau terbakar pasca konflik. Kalau kita bangun, kemudian ribut lagi, maka pekerjan dihentikan,” tandas gubernur usai bertatap muka dengan masyarakat Latu dan Hualoy, Kabupaten SBB, kemarin.

Menurutnya, untuk pembangunan sekolah, Masjid dan juga rumah warga tersebut merupakan bantuan langsung dari Pemprov Maluku, sebab untuk menunggu bantuan dari APBD kabupaten akan memakan waktu yang cukup lama.

Pemprov akan menyediakan lahan untuk pembangunan masjid dengan melibatkan konsultan untuk mendesainya, sehingga pembangunan masjid di ketiga desa tersebut tipenya semua sama. Ini juga akan jadi contoh bagi daerah-daerah-daerah lain.

Baca Juga: 8 Perawat Puskesmas Air Besar Diisolasi

“Untuk itu saya sambut baik tujuan dan upaya kerja keras dari Pemda dan Frokopimda SBB dalam membangun komonikasi dengan masyarakat untuk berdamai. Sebab damai itu terjadi tanpa ada alasan apapun,” tuturnya.

Ia berharap, masyarakat di ketiga desa bertetangga ini, jangan lagi melihat ke belakang, namun harus menatap kedepan guna mencapai  tujuan Maluku yang makmur dan sejahtera, damai, hidup rukun saling berdampingan demi anak cucu nanti dikemudian hari.

Sebab tidak ada untungnya hidup penuh dendam dan saling bermusuhan yang ada hanya merugikan, sehingga perlu ada perubahan, karena damai itu indah.

“Kedatangan saya di ketiga desa itu untuk menyeslesaikan masalah bukan untuk berdialog. Untk itu saya ajak para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan masyarakat untuk saya rangkul demi meninggalkan yang dibelakang dan berpikir tentang sebuah kedamain yang membawa langkah kesejahtraan anak cucu kita ke depan nanti, sebab manfaatnya adalah masa depan ketiga desa tersebut dan masa depan generasi,” ucapnya. (S-48)