AMBON, Siwalimanews – Gubenur Maluku Murad Ismail mengklaim jika angka kemiskinan telah mengalami penurunan.

“Ditengah segudang persoalan yang terjadi BPS telah mengeluarkan data ekonomi makro, dimana pada kuartal kedua pertumbuhan ekonomi Maluku sebesar 4.41 persen yang menunjukkan peningkatan 3.04 persen pada tahun 2021. Tingkat pengangguran terbuka juga meng­alami penurunan, dari 6.93 persen di tahun 2021 turun menjadi 6.44 persen pada tahun 2022, bahkan tingkat kemiskinan pun mengalami penurunan dari 17.87 persen pada Maret 2021 menjadi 16.97 persen pada Maret 2022, ungkap gubernur, dalam pidatonya memperingati HUT  Provinsi Maluku ke-77, yang berlangsung di ruang sidang utama Baileo Rakyat Karang Panjang, Jumat (19/8).

Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Lucky Wattimury didampingi tiga wakil ketua masing-masing Ra­syad Latuconsina dan Melkianus Sair­dekut serta Aziz Sangkala dan dihadiri oleh Gubernur Maluku Murad Ismail dan Wakil Gubernur Barnabas Orno serta unsur pim­pinan Forkopimda.

Gubernur mengaku, di tahun 2020-2021 merupakan puncak pandemi Covid-19 yang menjadi krisis kesehatan dan diikuti dengan krisis ekonomi dan keuangan dunia yang menerpa sendi kehidupan manusia, dan ini menjadi ujian berat bagi masyarakat dan pemerintah.

Dalam mengahadapi krisis ekonomi dan resesi keuangan yang terjadi, maka semua pemangku ke­pentingan wajib untuk mengenda­pankan pola kerja sama antar semua stakeholder di Maluku. Semua unsur pemerintahan wajib menjalankan tugas dan fungsi secara efektif, yang didukung dengan semangat tolong menolong, serta mengutama­kan koordinasi dan kolaborasi sebagai kunci suskes dalam mem­bangun kesatuan masyarakat.

Baca Juga: Relawan Mengajar Dikirim ke 3 Wilayah

“Capaian yang terjadi merupakan hasil kerja keras Pemda, DPRD dan elemen masyarakat Maluku yang patut di dukung dan diteruskan, agar Maluku dapat maju,” ujarnya.

Sementara itu Ketua DPRD Lucky Wattimury, mengingatkan semua stakeholder untuk selalu  bergan­dengan demi memajukan Maluku kedepannya.

Menurutnya, budaya baku gan­deng memiliki makna kesetiaan mendalam tentang hidup dan ciri orang Maluku, untuk keluar dari persoalan yang terjadi.

“Semangat pela gandong harus menjadi perekat, guna menguatkan semangat untuk membangun Ma­luku,” himbaunya.(S-20)