AMBON, Siwalimanews – Pendeta Elifas Tomix Maspaitella, terpilih dengan suara mayoritas, sebagai Ketua Umum, dalam agenda pemilihan Majelis Pekerja Harian Gereja Protestan Maluku, yang dilakukan di Gedung Gereja Maranatha, Kamis (18/2) siang.Dari total 274 peserta yang mempu­nyai hak suara, 202 suara medukung Elifas, sapaan akrabnya, untuk meng­ganti AJS Werinussa, yang memang sudah purna tugas. Sementara saingan terdekatnya, Pendeta Isack Sapulette, hanya mengantongi 69 suara.

Keunggulan Sekretaris Umum GPM ini, sudah terlihat sejak pemilihan tahap awal, yang dimulai sejak pukul 09.00 WIT.

Panitia Sidang Sinode ke 38, mengge­lar agenda pemilihan dalam dua tahap, dimana sesuai kriteria, calon yang ber­hasil mengantongi 42 suara, akan me­lenggang ke putaran kedua.

Pada putaran pertama, Selain Elifas dan Sapulette, tercatat ada lima orang lain yang dipilih oleh peserta sidang.

Mereka ialah Pendeta Sonny Hetharie yang memperoleh 35 suara dan Pendeta Ferry Na­husona berhasil mendapat 17 suara.

Baca Juga: Diancam Cabut Izin, PT Amasta Karya Buka Suara

Tiga pendeta lain yang juga mendapat dukungan adalah Pendeta Y Laurens dengan 3 sua­ra, sedangkan Pendeta S Se­dubun dan Pendeta Cak Tamaela masing-masing hanya didukung 1 suara.

Pimpinan persidangan meng­umum­kan, dari 274 suara sah, 3 suara dinyatakan tidak sah.

Dengan demikian, hanya Pen­deta Elifas dan Pendeta Sapulette yang maju pada pemi­lihan tahap dua.

Sebelum dilakukan pemilihan tahap dua, pimpinan sidang yang diwakili Rektor UKIM Ambon, Pendeta Jafet Damamain, mela­kukan verifikasi disertai pernya­taan tertulis kepada Sekretaris Umum Sinode GPM dan Ketua Klasis Ambon Timur itu.

Selanjutnya kedua bakal calon Ketua Umum itu dipersilahkan me­nyampaikan pernyataan janji bergereja di depan peserta si­dang.

“Atas pernyataan tertulis tadi, kini saudara dipersilahkan me­nya­takan secara terbuka janji ber­gereja saudara dalam persi­da­ngan Sinode GPM,” pinta Dama­main.

Elifas yang diberi kesem­patan pertama, langsung menya­takan kesediaanya.

Mengawalinya, Maspaitella me­ngaku teringat janji yang dia sam­paikan saat Sidang Sinode tahun 2016 lalu.

“Saya hanya mau mengulangi janji saya seperti yang pernah sa­ya pernah saya ucapkan di tem­pat ini, pada tahun 2016 yang lalu, bahwa di gereja ini saya belajar dari seluruh jemaat, saya belajar mengikuti keteladanan semua senior dan saya belajar bekerja sa­ma dengan semua rekan pe­layan, semua teman-teman saya, semua adik-adik saya, semata-mata hanya untuk mewujudkan misi Damai Sejahtera Allah dalam semangat berjalan bersama,” kata Elifas.

Untuk itu dengan memohon per­tolongan Tuhan dan mohon doa se­luruh jemaat GPM, semua pe­layan khusus, Elifas berjanji akan melayani gereja dengan sepenuh hati sesuai kehendak Allah. “Kiranya Tuhan menolong kita dalam tugas kudus ini,” akhirnya, diikuti gemuruh tepuk tangan peserta sidang.

Jalannya Pemilihan

Dominasi Elifas dalam per­oleh­an suara sudah terlihat sejak awal perhitungan suara putaran dua, yang dimulai pukul 11.59 WIT.

Dalam perhitungan, suara Elifas memang naik terus, sementara hanya sesekali diiringi penambah­an suara Sapulette.

Elifas yang pada putaran perta­ma memperoleh 162 suara, kem­bali mendapat limpahan suara dari mereka yang pada putaran awal tidak mendukungnya.

Dalam perhitungan akhir, Elifas tercatat memperoleh 202 suara. Itu berarti ada penambahan 40 suara baru.

Sementara Sapulette yang awal­nya memperoleh 52 suara, memperoleh dukungan tambahan sebanyak 17 suara.

Majelis pimpinan sidang yang diketuai Pendeta Ates Werinussa lang­sung memberi ucapan selamat, pasca Elifas diumumkan memperoleh suara terbanyak.

“Seluruh warga Gereja Protestan Maluku, seluruh pelayan dan se­lu­ruh peserta sidang ke 38 Sinode GPM dengan ini mengucapkan selamat kepada Pendeta ET Maspaitella, yang terpilih sebagai Ketua Majelis Pekerja Harian Si­node GPM, periode 2020-2025,” ujar Ates.

Selanjutnya Ates langsung mengesahkan dan menetapkan hasil pemilihan tersebut.

“Diatas pengucapan syukur dan ucapan selamat seluruh warga Gereja Protestan Maluku, para pe­la­yan dan peserta sidang, kami menetapkan Pedeta Elifas Tomix Maspaitella MSi, selaku Ketua Sinode GPM, Periode 2020-2025,” tegas Werinussa sambil mengetok palu sidang sebanyak tiga kali.

Siap Memimpin

Pasca terpilih sebagai Ketua Umum Sinode GPM, kepada Siwalima, Elifas mengaku sudah menyiapkan sejumlah program dan strategi, untuk memimpin dan membangun gereja ke depan.

“Strategi yang pertama itu, mesti dengan kesadaran pelayan gereja dan warga gereja yang sama-sama kuat lalu juga relasi pelayan dengan jemaat, terutama relasi diantara pelayan,” katanya.

Dalam masa tugasnya, Elifas akan berupaya untuk mencapai visi dan misi GPM yang telah dirancangkan dalam pola induk pelayanan dan rencana induk pengembangan pelayanan GPM tahun 2015-2025.

“Yang paling penting adalah bagaimana GPM memastikan ke depan kita mengembangkan sebuah konteks pelayanan gereja yang lebih pastoralistik, yang saya maksudkan itu adalah ba­gaimana gereja tetap merangkul mengutuhkan dan mengem­bangkan komunikasi kehidupan yang lebih hangat,” jelasnya.

Selain itu juga, dirinya berharap gereja harus tetap menjadi rumah bagi warga jemaat dalam situasi apa pun.

“Harus tetap menjadi kekuatan moral bagi bangsa, kita akan me­mastikan bersama bahwa ke­rangka hidup berbangsa ini akan kita rawat sambil gereja terus menjadi komponen utama di da­lamnya, selain untuk meng­gerak­kan gereja ini ke tujuan kee­saan gereja gereja Indonesia menjadi gereja yang satu, tapi juga men­jadi gereja yang dapat menjawab persoalan persoalan bangsa,” paparnya.

Disinggung terkait per­gumulan sinode soal pengelolaan keua­ngan yang terjadi di klasis Ambon Timur yang hingga kini masih belum ada kejelasan, dia meng­aku permasalahan itu akan dise­le­saikan dengan pendekatan ge­rejawi.

“Biarkan gereja menyelesaìkan masalahnya ya dan apa yang men­jadi perintah sinode itu tetap akan dijalankan oleh MPH Sinode dan saya hanya minta biarkan gereja menyelesaikan masahnya dan yang pasti kita akan berusaha untuk menyele­saikan tuntas,” janjinya. (S-52)