AMBON, Siwalimanews – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Ambon, mengeluarkan peringatan dini akan adanya gelombang tinggi di sejumlah perairan di Maluku.

Prakirawan BMKG Maluku Dewi Rahmadhani Metiary menjelaskan, peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku mulai 1 sampai dengan 4 September pukul 09.-00 WIT.

Untuk Gelombang dengan tinggi 1,25-2,50 meter berpeluang terjadi di Perairan Buru, Perairan Ambon-Lease, Perairan Selatan Seram, Laut Banda, Peraian Kepulauan Sermata Leti, Peraian Babar, Perairan Kai dan Perairan Aru.

“Sementara untuk tinggi gelombang 2,50-4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan  Tanimbar dan Laut Arafuru,” ungkap Metiary.

Untuk pola angin Indonesia bagian utara, dominan bergerak dari arah Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia Bagian Selatan dominan bergerak dari Timur Tenggara dengan kecepatan berkisar 5 -20 Knot.

Baca Juga: 1.056 Lulusan Unpatti Diwisudakan

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Utara Sabang, Bengkulu hingga Barat Lampung, peraian Banten hingga selatan Jawab Barat, bahkan perairan Utara Papua Barat dan Laut Arafuru. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

“Oleh sebab itu, BMKG Stasiun Maritim Ambon berharap kepada seluruh masyarakat atau nelayan agar memperhatikan resiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran,” himbaunya.

Dia juga mengingatkan untuk perahu nelayan di larang berlayar pada kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang diatas, 1,25 meter. Sementara untuk kapal tongkang dilarang berlayar pada kecepatan angin diatas 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter.

Sedangkan kapal ferry dilarang berlayar pada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2,5 meter, kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar dilarang berlayar pada kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang diatas 4, 0 meter.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar tetap selalu waspada,” pintanya. (S-51)