AMBON, Siwalimanews – Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada III, Laksamana Pertama TNI Retiono Kunto, melaksanakan silaturahmi sekaligus memberikan bantuan kebutuhan makanan pokok dan kebutuhan lainnya kepada sejumlah prajurit TNI dan Polri yang bertugas di pulau terluar yakni di Pulau Bras Samudera Pasifik.

Secara administratif, Pulau Bras berada di wilayah Pemerintah Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, Rabu (01/09).

“Penyerahan bantuan tersebut bersamaan dengan pelaksanaan operasi pengamanan perairan perbatasan wilayah timur Indonesia yang berlangsung sejak awal Agustus 2021, dengan menggunakan KRI BKO Guspurla Koarmada III, yakni KRI Raden Eddy Martadinata-331,” jelas Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada III, Laksamana Pertama TNI Retiono Kunto dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Rabu (1/9).

Guspurla Koarmada III kata Kunto, memiliki tugas pokok antara lain, menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan NKRI, terutama di wilayah laut yang berbatasan dengan negara asing, termasuk di Pulau Bras ini yang jauh terpencil dan terluar, serta berbatasan dengan Negara Palau. Untuk itu, perhatian penting diperlukan terhadap prajurit yang ditempatkan disana.

“Kepada personel Satgas Pengamanan Pulau Terluar saya berpesan untuk selalu menjaga kesehatan, tetap semangat, menjalin hubungan baik dengan masyarakat, dan melaporkan setiap adanya kapal-kapal asing yang melintas ataupun melakukan pelanggaran di wilayah laut,” pesannya.

Baca Juga: Polda Maluku Gelar Seleksi PAG

Pulau Bras sendiri merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Pasifik dan berbatasan dengan Negara Palau. Pulau Bras merupakan gugusan dari Kepulauan Mapia yang terdiri dari lima buah pulau, yaitu Pegun, Bras, Bras Kecil, Fanildo dan Fanildo Kecil.

Di Pulau Bras ini didiami oleh 22 kepala keluarga dan di Pulau Pegun 3 kepala keluarga, sedangkan pulau lainnya belum berpenghuni.

Sementara itu, Satgaspam Pulau Terluar mengatakan bahwa bantuan ini sangat berarti bagi personel yang bertugas di pulau terluar tersebut, karena selama pandemi Covid-19 tidak ada kapal perintis yang datang ke Pulau Bras untuk membawa sembako. (S-45)