MASOHI, Siwalimanews – Abdul Kayum Tehuayo, siswa kelas 3 SDN 47 Kabupaten Maluku Tengah akhirnya dibolehkan pulang ke kampung halamannya di Negeri Angos, Kecamatan Tehoru, setelah menjalani perawatan lebih kurang enam bulan di RS dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Putra kedua pasangan Rusmin Tehuayo dan Kalsum Sopamena yang divonis mengidap kanker darah (Leukemia) itu, sebelumnya diadvokasi Persatuan Wartawan Indonesia  Kabupaten Malteng yang kemudian diambil alih pengobatannya oleh pihak Kementerian Sosial dan sentra Meohay, kini telah tiba di kampung halamannya dalam kondisi sehat walafiat, Jumat, (8/9).

Kepulangannya pun langsung difasilitasi Kemensos dan di jemput pihak Dinas Sosial bersama PWI Kabupaten Malteng. Secara umum kondisi kesehatan bocah  (8) tahun itu memang sudah pulih.

Namun, Kayum masih harus menjalani pengawasan langsung dari RS dr Wahidin Sudirohusodo Makassar,  karennya bocah malang yang terus berjuang untuk mendapatkan kesembuhan itu harus menjalani kontrol setiap tiga bulan sekali.

“Memang kondisinya sudah dapat dikatakan pulih. Namun oleh rumah sakit, Kayum masih harus kontrol setiap 3 bulan sekali di rumah sakit,” ungkap Kabid Perlindungan Sosial pada Dinas Sosial Malteng Ely Istia kepada wartawan di selapsela penjemputan sang bocah di Kota Masohi, Sabtu (9/9).

Baca Juga: Pemprov Pastikan 95 M Anggaran Pilkada Tercover di APBDP

Ditempat yang sama,Wakil Ketua PWI Maluku Bidang Pemberdayaan, Yuslan Idris mengapresiasi dukungan semua pihak yang telah membantu mendorong pengobatan dan pemulihan adik Kayum, dan berharap dukungan semua pihak untuk terus membantu pemulihan Kayum di Makasar nanti.

“Kami menaikan puji syukur ke hadirat Allah SWT sehingga semua proses pengobatan adik kita ini di Makassar sudah boleh berjalan sampai sekarang dengan keadaan baik. Kami pun mengapreasiasi semua pihak, Kemensos RI, Sentra Meohay, Kabid Perlindungan Sosial, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Malteng, ketua dan seluruh fungsionaris PWI Malteng serta semua pihak yang telah membantu dan mendorong pengobatan Kayum di Makassar,” ucap Yuslan.

Mengingat proses pemulihan masih masih harus dilakukan setiap tiga bulan di Makassar kata Yuslam, pihaknya tentu berharap dukungan dan partisipasi semua pihak agar anak Abdul Kayum Tehuayo dapat kembali menjalani proses pemulihan yang masih harus dilakukan setiap tiga bulan itu di Makassar.

“Mudah – mudahan dengan ini kesembuhan dapat diperoleh nanti oleh adik kita,” harap Yuslan.(S-17)