HARI ini, Kamis (7/9), Kota Ambon memperingati Hari Ulang Tahun ke-448. Dengan mengusung tema “Ambon Par Semua”, dimaknai sebagai sebuah kota yang menjunjung tinggi inklusivitas, dimana Kota Ambon yang   tumbuh dan berkembang menjadi bagian dari beragam suku, budaya, agama maupun sosial kemasyarakatan lainnya, sangat menghormati dan menghargai  eksistensi dari berbagai perbedaan dan keragaman,  yang mewarnai negeri ini.

Kota Ambon melalui pemerintah kota, hadir untuk  menjadikan Ambon sebagai rumah bagi kita semua, rumah orang basudara, rumah yang aman dan nyaman bagi seluruh warga masyarakatnya.

Berikut ekspektasi atau harapan warga Kota Ambon di HUT ke-448 tahun;

 Mantan Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu berharap momentum perayaan HUT ke-448, Kota Ambon harus dijadikan sebagai bahan refleksi bersama untuk melihat masa depan sehingga apa yang direncanakan akan bermanfaat dalam rangka mensejahterakan masyarakat Kota Ambon.(*)

Ketua DPRD Kota Ambon, Ely Toisuta, selaku pimpinan, anggota DPRD dan masyarakat Kota Ambon, Ambon diusia yang ke-448, tentunya masih banyak yang harus dibenahi. Kota ini masih butuh sentuhan orang-orang yang punya hati untuk mau melayani. Hari ini, persoalan sampah,  masih yang belum bisa teratasi akibat minimnya armada sehingga kedepan DPRD juga akan mendorong bagaimana ketersediaan armada untuk memenuhi pelayanan persampahan untuk bisa teratasi.

Baca Juga: Bupati:BKPRMI Menjadi Katalisator Pemuda Islam

Dan masih banyak hal yang harus kita benahi terkait dengan tertib lalulintas, pendidikan, pelayanan Kesehatan. Jadi masih banyak sekali yang membutuhkan tangan tangan orang orang yang mau melayani memimpin kota ini dengan hati sehingga masyarakat kota ini bisa hidup lebih sejahtera, aman dan nyaman. (*)

Anggota DPRD Kota, Jafry Taihuttu, kita bicara Ambon hari ini dengan masalah PKL, pemukiman kumuh dan kaum miskin perkotaan. Itu amat sangat substansi yang sampai saat ini kita masih terus berpacuh dalam dinamika pemerintahan dan kedewanan untuk menuntaskan persoalan ini.

Potret Ambon juga sekarang sebagai kota jasa, ibu kota provinsi, sudah barang tentu kita mesti menghilangkan atau berpacuh dalam proses-proses untuk menyelesaikan itu. Karena bangun Ambon bukan hanya infrastruktur tetapi seperti yang saya katakan tadi soal kaum miskin perkotaan itu sudah amat menggejala di Ambon, banyak gepeng bermunculan dimana-mana dan kami kira itu harus dituntaskan supaya problem Ambon yang banyak itu harus diselesaikan. (*)

Anggota DPRD Kota Ambon, Christianto Laturiuw,  Kota Ambon diusia yang ke-448 tahun, ini adalah momentum yang juga bersamaan dengan akan diberlakukannya undang-undang nomor 1 tahun 2022, dan itu berdampak juga sangat besar sekali terhadap pendapatan asli daerah di Kota Ambon. Dan karena itu beberapa instrumen pendukung lainnya senantiasa diupayakan kebetulan sekarang Pansus pajak retribusikan juga lagi bekerja. Dan memang  kemajuan suatu daerah atau kota Ambon saat ini, itu sebetulnya menjadi harapan kami juga. Kemudian momentum 2024 juga harus diperhatikan, bahwa seberapa besar program- program yang nanti akan diwujudkan  lewat upaya untuk peningkatan kesejahteraan warga masyarakat kita, pemberdayaan UMKM sebetulnya itu seharusnya menjadi fokus dari Pemerintah Kota Ambon. Jadi dari momentum membenahi kota, kami sarankan juga untuk harus lebih difokuskan pada upaya untuk mensejahterakan warga kotanya. (*)

Warga Kota Ambon, Kiky Soukotta, semoga HUT Kota Ambon ke 448 Kota Ambon jadi lebih baik, bersih, dan kesadaran masyarakat menjaga keberihan Kota Ambon. Untuk Penjabat Walikota juga diniai berhasil memimpin Kota Ambon, faktanya penjabat walikota berhasil membayar hutang-hutang pihak ketiga dalam hal ini luar biasa. (*)

Praktisi Hukum, Elizabeth Tutupary, pada prinsipnya, kepemimpinan Bodewin Wattimena sudah cukup bagus. Tetapi harapan kami selaku warga kota, Kota Ambon menjadi lebih baik bukan saja soal tatanan kota, tetapi peningkatan pelayanan untuk masyarakat juga harus lebih baik. (*)

Sopir Angkot, Yonas Pattinama, sebagai pengemudi, saya mau sampaikan tentang apa yang harus dibenahi, yang pertama terkait kemacetan di Kota Ambon, berlahan sudah mulai membaik, tetapi ada beberapa titik yang perlu juga dibenahi lagi oleh Pemerintah Kota, dalam hal ini Dishub. Yang mana perlu adanya kerjasama Dishub dan Ditlantas, baik Polres maupun Polda, jika tidak, kemacetan ini akan terus terjadi.

Yang berikut soal sampah. Kesadaran masyarakat secara keseluruhan mulai memahami akan pentingnya kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Tapi ada beberapa titik juga di kota ini, yang masih terlihat sampah berserakan dimana-mana, bahkan hingga ke jalan raya. Kemudian banyaknya jalan yang mengalani kerusakan, dan itu dibutuhkan perhatian Pemerintah Kota untuk diperbaiki karena dengan kerusakan jalan itu, sebagai pengemudi tentunya kita resah, terutama di Batu Merah bawah/pantai, itu perlu dibenahi. Itu yang harus dilihat diusia Ambon ke-447 ini. Secara keseluruhan, Ambon sudah cukup bagus tetapi untuk dikatakan Ambon Manise, maka harus ditata lebih bagus lagi. (*)

Warga Kota Ambon, Ona Pattiasina, semoga di usia ke-488, Kota Ambon semakin berkembang, pemerintahan bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Warga cerdas dan ikut serta membangun kota ambon. Karena dengan pemerintahan yang bersih, masyarakat sejahtera. (*)

Kader AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara, Patrick Tuwatanassy, diusia Kota Ambon ke-488 tahun. Selaku warga kota berharap pengembangan sentra ekonomi harus merata ke seluruh kecamatan. Pada prinsipnya kita sudah merasa puas dengan perkembangan perekonomian dan infrastruktur di Kota Ambon dimasa kepemimpinan Penjabat Wailikota Ambon ini. Tetapi ada catatan, bahwa pembangunan harus merata ke semua kecamatan, karena ada beberapa wilayah yang masih terkesan tertinggal belum mendapat sentuhan pembangunan yang adil dan merata oleh Pemkot. Terutama di Kecamatan Leitimur Selatan, yang minimal ada sentra perekonomian baru dibangun di Leitisel. sehingga warga disana tidak cenderung masuk ke Kota Ambon. Demikian juga fasilitas pendidikan harus diperhatikan disana, sektor pasar, sektor perikanan juga harus menjadi perhatian serius Pemkot pada Kecamatan Leitisel. Kemudian soal perilaku tertib sampah warga kota. Sudah saatnya pemkot bertindak tegas sesuai Perda yang ditetapkan, terutama pada kawasan pesisir pantai Teluk Ambon-Baguala. (*)

Warga Kota Ambon, Hendrik Uneputty, terkait dengan kemacetan yang terjadi di Kota Ambon terutama di areal SPBU. penertiban di Pasar Mardika jangan tebang pilih. Pelayanan di OPD-OPD terkait, seperti di Capil, lebih ditingkatkan. Apalagi menjelang tahun Pemilu.

Saya lihat pejabat 85 persen berhasil memimpin kota ini, karena setiap manusia pasti ada kesalahan dan kekurangannya. (*)

Praktisi Hukum, Alfred Tutupary,  semoga Kota Ambon terus maju sebagai kota modern yang berbudaya, sebagai kota ramah HAM, dan sebagai kota dengan udara terbersih. Kota dengan Pelayanan pemerintahan yang baik, yang menjunjung tinggi sistem pemerintahan Good Governance. Majulah Kotaku, Majulah Ambonku. (*)

Pedagang Pasar Mardika, La Sura

Selamat Hari Ulang Tahun Kota Ambon ke-448 tahun, semoga kedepan Ambon tetap terjaga sebagai kota musik yang bersih di siang hari dan terang di malam hari. Untuk program Penjabat Kota Ambon demi perkembangan dan kemajuan kota selama ini sudah cukup baik dari program Wajar setiap Jumat, aspirasi masyarakat Kota Ambon mendapatkan jawaban secara langsung dari Pejabat dan dinas-dinas terkait yang berwenang, Hanya saja realitas jawaban dari Pemkot untuk aspirasi kami dari Pedagang Pasar Mardika sangat tidak memuaskan, dimana penjabat tidak berani untuk membubarkan organisasi-organisasi yang diberikan kewenangan oleh Pemkot sendiri dan sudah terbukti mengobrak-abrik kebijakan Pemkot di Pasar Mardika, sehingga meresahkan pedagang bahkan dengan tegas menyatakan sikap siap perang dengan Pejabat Walikota Ambon sebelum masa periode keduanya. Selain itu, masa transisi terjadinya polemik kewenangan pengelolaan Pasar Mardika antara Pemkot dan Pemprov terlalu berkepanjangan sehingga tidak kunjung selesai, sehingga diusia ke- 448 tahun ini,  Pejabat Walikota Ambon dapat menyelesaikan polemik pengelolaan Pasar Mardika ini dan jangan hanya terfokus pada pengelolaan gedung pasar baru tetapi juga melihat bagaimana menyelamatkan pendapatan daerah dari pedagang kios dan lapak serta kaki lima yang beraktifitas di Pasar Mardika. (*)

Anggota DPRD Kota Ambon, Saidna Ashar Bin Tahir,

Kami berharap agar Penjabat Walikota beserta jajarannya, dapat menuntaskan segala sesuai yang pernah disampaikan oleh Penjabat Walikota berkaitan dengan 11 Kebijakan Prioritas yang dijalankan pada masa periode pertama, dimana dalam evaluasi, banyak capaian dimana ada indikasi perubahan terhadap sistem pelayanan publik kemudian ada penyelesaian-penyelesaian terkait proses raja-raja definitif. Jadi paling tidak ada capaian dari 11 Kebijakan Prioritas itu. Kemudian di periode keduanya ini Penjabat Walikota juga menyampaikan 5 kebijakan prioritasnya untuk pembangunan di Kota Ambon, dan ini juga mesti harus diselesaikan.

Tetapi secara umum, apa yang menjadi visi-misi dari Pemerintah Kota ini sudah bisa diselesaikan secara berlahan walaupun belum sempurna. (*)

Warga Kota, Yani Nahumarury, Kota Ambon dimasa kepemimpinan Bodewin Wattimena sudah cukup baik. 11 kebijakan ditambah 5 kebijakan prioritas yang dicanangkan minimal sebagiannya sudah bisa dilakukan oleh Pemerintah Kota. Dan kita berharap kedepan Kota Ambon semakin lebih baik dan terus maju. (*)

Kepala SMPN 8 Ambon, Hans Maitimu, 

Dengan momentum HUT Kota Ambon di tahun 2023 ini, Ambon teruslah berbenah dan semakin maju menjadi kota musik dunia dan kota toleransi tertinggi di Indonesia.

Sebagai warga Kota Ambon, saya memberikan apresiasi atas kinerja Pemerintah Kota Ambon, sehingga memperoleh branding Kota Ambon sebagai kota musik, kota perdamaian dan kota ikan.

Mari katong berikan yang terbaik for Ambon, karena Ambon Par Samua.

Mencermati kondisi pendidikan di Kota Ambon saat ini, kita di perhadapkan dengan  beberapa persoalan yakni ketersediaan guru dan tenaga kependidikan pada  Sekolah Menengah Pertama selain itu perlu pengadaan infrastruktur dalam bentuk perangkat lunak untuk media belajar siswa yang masih kurang untuk terwujudnya proses belajar mengajar, dan peningkatan literasi dan numerasi bagi siswa demi kemajuan pendidikan ini. (*)

Tukang Becak, Nazarudin, kami berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Kota Ambon untuk melihat kondisi kami. Becak sekarang hampir hilang meski dulu dan saat ini menjadi salah satu Ikon transportasi di Kota Ambon, kami tentunya berharap sangat ada setetes penghasihan yang diberikan bagi kami agar kami tidak kehilangan apa yang menjadi mata pencaharian kami selama ini.  Pendapatan kami yang sebelumnya diatas rata-rata, kini pulang ke rumah pun hampir tak bawa uang. (*)

Tukang Ojek, Mohamad, kami turut bahagia di momen HUT Kota Ambon dengan begitu banyaknya ojek online membuat pendapatan kami juga ikut terpengaruh. Kami berharap ada perhatian pemerintah bagi kami. Selamat Hari ulang tahun Kota ambon, di usia yang baru ini kiranya lebih memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Jadilah pelindung dan tempat kami mengadu senantiasa.(*)