AMBON, Siwalimanews – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional menyalurkan sejumlah bantuan kepada Pemprov Maluku.

Bantuan diserahkan Ketua Gustu Nasional Doni Monardo kepada Gubernur Maluku, Murad Ismail, Senin (6/7) di lobi kantor gubernur. Dalam sambutannya Doni mengingatkan, jangan menggangap enteng Covid-19.

“Jadi sekali lagi, jangan anggap enteng Covid-19. Mari kita ingatkan seluruh rakyat kita, saudara-saudara kita semua untuk bersatu padu melakukan pencegahan,” tandasnya.

Mantan Pangdam XVI Pattimura ini mengatakan, rakyat adalah benteng pertama pencegahan Covid-19. Ia mengakui, masih begitu banyak keterbatasan. Kekurangan dokter, rumah sakit, tempat tidur di rumah sakit.

“Tapi jangan kita bebani masalah kesehatan ini kepada para dokter. Dokter, perawat, rumah sakit adalah benteng terakhir bangsa kita. Marilah dengan segala keterbatasan yang kita miliki kita lawan,” ajak Doni.

Baca Juga: Pemkot Berikan Keringanan Kepada Koperasi

Dikatakan, dukungan kepada pemerintah saat ini bukan hanya dari legislatif dan yudikatif, tetapi juga para periset, peneliti, perguruan tinggi yang sudah bergabung untuk dan meriset hingga melakukan uji coba terhadap obat-obatan dan vaksin.

Doni mengatakan, penyerahan bantuan diberikan  di setiap kunjungan kerja dan ini merupakan perintah Presiden.

“Jadi hari ini kita menyerahkan bantuan dalam kunjungan bersama Menko MPK, dan Menteri Kesehatan yang merupakan perintah Bapak Presiden agar kita kunjungi daerah-daerah yang angka kasus positifnya tinggi. Kita sudah lakukan di sejumlah daerah dan kali ini giliran Maluku, Maluku Utara serta Papua dan Papua Barat,” jelasnya.

Lanjut Doni, sebelumnya dirinya dan rombongan sudah berkunjung ke Jawa Timur untuk menyampaikan beberapa masukan, juga menerima saran- saran dari provinsi sekaligus rapat koordinasi. Kunjungan juga dilakukan ke Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

“Kali ini kunjungan yang relatif agak panjang selama 4 hari mulai dari Jawa Timur ke Ambon kemudian ke Manokwari, Ternate kemudian kembali ke Jakarta,” ujarnya.

Doni menegaskan, keberadaan dirinya dan rombongan menunjukan kehadiran negara di tengah masyarakat.

“Ini supaya pemerintah pusat dan negara itu bisa hadir di tengah-tengah masyarakat dan Presiden menegaskan kami semua untuk mendapatkan persoalan dari masyarakat dan kali ini pun mendapatkan mendapat dukungan dari DPR khususnya dari Komisi IX termasuk juga Komis VIII,” katanya.

Terkait dengan penanganan Covid-19, kata Doni, semua pihak harus membantu mensosialisasikan kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

“Ini menjadi penekanan penting Bapak Presiden dalam beberapa hari terakhir seperti social distancing, apa itu new normal, jangan sampai masyarakat mendapatkan informasi yang keliru tentang Covid-19,” tandasnya.

Virus ini bisa menyerang siapa saja. Namun yang lebih rentan adalah mereka yang berusia lanjut, dan memiliki penyakit komorbid atau bawaan.

“Ini telah disampaikan dan diperingatkan oleh Menteri Kesehatan, corona seperti malaikat pencabut nyawa. Bagi mereka rentan akan mudah terpapar dan lebih relatif aman kepada mereka yang lebih sehat yang telah dijelaskan Bapak Menteri Kesehatan,” ujarnya.

Doni mengungkapkan, sampai saat ini tercatat lebih dari 500.000 orang meninggal di dunia akibat Virus Corona. “Saya ulangi lagi, korban jiwa telah mencapai lebih dari setengah juta orang atau lebih dari 500.000 orang yang meninggal dunia,” tegasnya.

Di Indonesia data terakhir, jumlah kematian telah mencapai 3.000 jiwa. Jadi kalau yang bilang Virus Corona rekayasa harus dibantah.

“Jadi isu bahwa Covid-19 ini rekayasa, tolong sama-sama dibantah. Bukan hanya pemerintah pusat, bukan hanya oleh Menteri Kesehatan tapi kita semua komponen bangsa ini harus menjelaskan kepada rakyat kita,” tegas Doni lagi.

Sementara bantuan yang diserahkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Nasional kepada gubernur, berupa 1 unit monitor pasien, 3 set ventilitator, 2 unit humidifier, 2 unit masker non inflasif, 1.000 set rapid test antigen (Biosensor) dan 4.500 reagen PCR.

Kemudian, ada juga 4.800 set RNA, 4800 set vitamin+swab, 1.000 set masker N95, 210.000 set masker bedah dan 45 ribu lembar masker kain.

Komisi VIII dan IX DPR yang diwakili oleh Ace Hasan Saidzily juga menyerahkan bantuan berupa suplemen dan vitamin. (S-39)