AMBON, Siwalimanews – Masyarakat Maluku diminta tingkatkan kewaspadaan di media sosial (medsos), lantaran trend konten radikal meninggi. Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Andi Intang Dulung mengingatkan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan pada saat berselancar di dunia maya.

“Tren sebaran konten radikal di media sosial menunjukkan grafik peningkatan. Kami peroleh data dari Kominfo, dari 2017 hingga Maret 2019 ada 13.032 konten bermuatan radikal yang ditangani. Itu yang ditemukan, dilaporkan, dan ditangani, yang belum tersentuh masih banyak,” kata Andi Intang ketika memberi­kan sambutan di pembukaan kegiatan ‘Ngopi Coi: Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia’ di Ambon, Maluku, Kamis (8/10).

Dialog yang bertujuan meningkatkan literasi masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan internet untuk menyebarluasan ideologi radikal terorisme itu diselenggarakan oleh BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku dan berlangsung di Biz Hotel.

“Banyaknya konten radikal di media sosial itu menunjukkan memang ada agenda dari jaringan pelaku teror untuk menyebarluaskan ideologinya dengan memanfaatkan internet. Masyarakat harus mewaspadai ini,” ujar Andi Intang.

Selain konten radikal, Andi Intang juga mengungkap tingginya angka ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap internet, tak terkecuali untuk belajar agama. Hasil survey yang dilaksanakan BNPT menunjukkan skor pencarian informasi seputar agama di internet mencapai 39,89 dari skala penilaian 0 – 00.

Baca Juga: Ratusan Senjata Rakitan Sisa Konflik Dimusnahkan

“Ini tergolong tinggi dan bahaya, karena tidak semua informasi keagamaan di internet mengajarkan kedamaian. Ada oknum-oknum yang dengan kedok dakwah justru menyebar­luaskan ujaran kebencian dan permusuhan,” jelas Andi Intang.

Lewat kegiatan ini, aparatur kelurahan dan desa yang terdiri dari kepala desa, lurah, bhabinkamtibmas, babinsa, serta staf humas dan awak media, diminta bisa menjadi motor penggerak kewasopdaan masyarakat saat menggunakan media sosial.

“Cara waspadanya bagaimana, termudah adalah dengan bertindak bijak. Budayakan cek ricek informasi dan saring sebelum sharing ulang informasi yang kita terima,” tandasnya.

Sementara Ketua Bidang Media Massa, Hukum, dan Humas FKPT Maluku, Mochtar Touwe, pada kesempatan yang sama mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam bermedia sosial.

“Tips lain agar kita tidak terjebak pada sebaran hoaks adalah berhenti di kita saat menerima informasi, kecuali informasi itu sudah kita pastikan kebenarannya dan ada manfaat bagi masyarakat luas saat kita bagikan ulang,” pungkas Mochtar. (Mg-6)