NAMROLE, Siwalimanews – Aktivitas SDN 06 Namrole di Dusun Waetina, Desa Namrinat, Kecamatan Namrole terhenti, setelah gedung sekolah tersebut dipalang oleh pemilik lahan, Kamis (20/1).

Pintu masuk ke persekolahan itu dipalang Nusa Tomanusa selaku pemilik lahan dengan pohon bambu, lantaran ia merasa ditipu oleh Kepala Desa Namrinat Victor Tomnusa, karena melanggar kesepakatan keduanya.

Kepada wartawan Nusa Tomanusa mengaku, ditipu oleh Kepala Desa, yang mana sebelum pembangunan sekolah ini, telah disepakati, bahwa sebagian lahan miliknya dan milik kades akan dihibahkan untuk pembangunan sekolah tersebut.

Kesepakatan itu terbentuk dan pembangunan sekolah pun mulai dibangun, namun ditengah perjalanan, sang kades mulai lari dari kesepakatan, karena orang tuanya tidak ingin memberikan lahan untuk pembangunan sekolah.

“Awalnya Kades datang di saya dan minta supaya bisa menghibahkan lahan bersama dengan lahannya untuk bangun sekolah,” ujar Tomnusa saat ditemui dikediamannya, Kamis (20/1).

Baca Juga: Bos PT Inti Arta Nusantara Dituntut 8,6 Tahun Penjara

Namun, setelah pembangunan sekolah sampai selesai, sang kades sudah tidak ingin menghibahkan tanahnya lagi untuk pembangunan sekolah sesuai perjanjian bersama.

“Saya merasa ditipu, sebab kades ini dia sudah tidak mau hibahkan tanah lagi, akhirnya pembangunan sekolah sampai selesai dilakukan hanya ditanah saya. Saya tidak terima makanya tadi saya palang,” ujarnya.

 Ia menegaskan, jika tidak ada titik terang, dan sang kades tidak mencari solusi sesuai perjanjian yang disepakati, maka sekolah ini akan tetap dipalang sampai ada penyelesaiannya.

Felia Pattipawae Guru Honorer disekolah tersebut kepada wartawan mengaku, awalnya ia tidak tahu menahu soal pemblokiran sekolah. Ia baru mengetahuinya, setelah ada siswa yang melapor, bahwa mereka tidak bisa masuk ke kelas, karena sekolah sedang dipalang.

“Tadi pagi sempat anak-anak datang lapor jadi saya baru tahu kalau sekolah dipalang. Saya sudah kontak Ibu Kepsek dan jawaban Ibu Kepsek libur dulu sampai ada info lanjut,” ungkap Pattipawae.

Ditempat terpisah, Kepsek SDN 06 Namrole Juniarti Tomnusa kepada wartawan mengaku, ia sudah mengetahui sekolah yang dipimpinnya dipalang oleh pemilik lahan, dan ia sementara berkordinasi dengan pihak-pihak terkait, agar sekolah tersebut dapat dibuka kembali.

“Masalah lahan nanti saya koordinasikan dengan kades. saya juga harus koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ucap Kepsek.

Namun anehnya, kendati sekolahnya sudah dipalang dan mengakibatkan aktivitas belajar mengajar terhenti, sang Kepsek belum melaporkan hal tersebut ke Dinas Pendidikan Bursel.

“Belum dilaporkan ke pihak dinas, saya sedikit lagi akan koordinasi dengan yang punya lahan dan Kades Namrinat serta pihak-pihak terkait,” ucapnya. (S-35)