AMBON, Siwalimanews – Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Maluku Michael Tasane mendesak Kapolda Irjen Lotaria Latif, untuk meningkatkan peran intelijen guna mencegah terjadinya konflik di Maluku.

Desakan ini disampaikan Tasane kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Senin (14/11) merespon konflik sosial antar kelompok masyarakat yang belakangan terjadi dibeberapa wilayah di Maluku, seperti Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tenggara.

Tasane mengaku, peran intelijen sangat penting dalam meminimalisir potensi konflik ditengah-tengah masyarakat, artinya Polda Maluku harus memaksimalkan peran instrumen yang dimiliki agar pemetaan dan pencegahan dapat dilakukan.

“Mestinya peran intelijen kepolisian itu harus dimaksimalkan untuk melakukan pemetaan wilayah potensi konflik sebelum terjadi dan sudah saatnya kapolda memaksimalkan peran intelijen itu,” ucap Tasane.

Menurutnya, Maluku memiliki pengalaman yang panjang terkait dengan konflik sosial, sehingga sekecil apapun potensi konflik harus diketahui dan diminimalisir oleh aparat kepolisian, bukan sebaliknya ketika terjadi barulah dilakukan langkah-langkah damai.

Baca Juga: Bentrok Antar Warga Elat dan Bombai Kembali Pecah

Jika intelijen telah mendeteksi sejak dini potensi konflik ditengah masyarakat, maka upaya persuasif pun dapat dilakukan sebelum terjadi gejolak yang menimbulkan kerugian, baik nyawa maupun harta benda bagi masyarakat, seperti yang terjadi di Kabupaten Maluku Tenggara.

“Pengalaman konflik yang terjadi di masa lalu, mestinya jadi pembelajaran bagi aparat penegak hukum dan pemda untuk lakukan upaya-upaya pencegahan, agar masyarakat dapat hidup dengan tenang diwilayah masing-masing,” tutur Tasane.

Tasane berharap, semua elemen, baik pemda TNI dan Polri maupun masyarakat, kiranya dapat menahan diri terhadap setiap gangguan agar potensi konflik dapat diredam.(S-20)