DOBO, Siwalimanews – Bupati Aru Johan Gonga mengaku, tingginya angka kasus Covid-19 di Kabupaten Aru khususnya pada klaster Perusahan PT PBR Benjina, terindikasi kuat mereka datang dari posko keberangkatan di Pulau Jawa menuju Dobo, menggunakan dokumen surat kesehatan tak resmi.

“Kita telah jalankan PPKM Mikro, namun kurang pengawasan pada titik-titik keberangkatan, sehingga dalam pemeriksaan orang yang masuk ke suatu tempat harus ada ijin dan pemerintah setempat pula, namun kenyataannya mereka masuk tanpa dokumen yang lengkap,” ungkap Bupati.

Selain itu kata Ginga, terindikasi keberangkatan mereka dari pos-pos keberangkatan juga menggunakan hasil Swab anti bodi/antigen yang dikeluarkan secara tidak resmi, ini yang dicurigai, sebab kenyataannya, mereka yang terkonfirmasi positif dan yang meninggal, semuanya baru tiba dengan KM Ngapulu beberapa hari sebelumnya.

“Untuk itu ke depan kita akan panggil pihak PT Pelni untuk membatasi penumpang masuk dan akan lebih perketat lagi pengawasannya,” janji Bupati. (S-25)