AMBON, Siwalimanews – Sejumlah program dalam ra­ngka Pemulihan Eko­no­mi Nasio­nal (PEN) akibat dampak pan­de­mi covid di­jalan­kan BRI Ca­bang Ambon. Hing­ga kini, BRI Cabang Am­bon sudah menyalurkan Rp 570 miliar untuk program PEN di wilayah Maluku.

Pimpinan Cabang BRI Ambon, Abdul Mu’in menjelaskan, program-program yang telah dijalan­kan itu diantaranya, restrukturisasi kredit atau pembiayaan kepada 290 debitur di wilayah Maluku sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keua­ngan (POJK).

PEN yang pertama, kata Mu’in, terkait POJK 11 2020 yang sudah diubah jadi POJK 34. Isinya mem­berikan kelelua­saan kepada bank untuk melakukan restrukturisasi. Jadi Bank maupun nasabah yang melakukan pinjaman diberi ke­longgaran.

“Di Maluku itu total yang kita salurkan sudah sebanyak Rp 570 miliar untuk 290 (debitur) di Ambon, karena memang portofolio kita di Ambon memang besar diantara cabang-cabang yang ada di Maluku. Itu PEN yang pertama,” ungkap Mu’in kepada wartawan di Ambon, Sabtu (26/12) lalu.

PEN yang kedua, lanjut dia, dalam bentuk stimulus subsidi bunga bagi nasabah yang mela­kukan pinjaman ke bank dengan nilai pinjaman Rp 10 juta hingga Rp 50 juta. Totalnya untuk Ambon subsidi bunga ini senilai Rp 2,3 miliar untuk 7.000 nasabah, se­dangkan untuk Maluku secara keseluruhan mencapai Rp 5,6 miliar.

Baca Juga: 15 Ribu Vaksin Tiba

“Kenapa kecil? karena memang subsidinya sedikit. Contohnya kalau pinjamannya Rp 10 juta, bunganya Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu, nah bunga itu yang disubsidi negara jadi nggak bayar lagi nasabah kita. Subsidi ini sudah jalan sejak April-Mei-Juni sampai Desember,” jelasnya.Selain dua program yang sudah disebutkan diatas, tambah Mu’in, ada juga penyaluran kredit.

“Pemerintah menjamin kalau misalnya pertama pemerintah berikan subsidi bunga, jadi bank kalau mau menyalurkan pinjaman sudah disubsidi bunga lewat KUR, total KUR yang telah disalurkan BRI Cabang Ambon lebih dari 280 sekian miliar selama tahun ini,” katanya.

Tidak hanya itu saja, ada juga penyaluran KUR Super Mikro atau KUR yang nilai pinjamannya dibawah 10 juta. Ini sudah berjalan sejak September dan telah tersalurkan sebanyak Rp. 43 miliar untuk 17.000 UMKM dengan rata-rata pinjaman senilai Rp 7 juta.

“Tahun 2020 ini, sejak September kita telah salurkan KUR Super Mikro men­capai Rp 43 miliar hanya dalam waktu sekian bulan. Dan jumlah debi­turnya cukup banyak karena ini calon pengusaha yang nanti naik, karena ka­lau ini kita dapat yang super mikro, suatu saat naik ke mikro dan seterusnya naik kelas lagi. Nanti tahun depan mungkin nambah, kemungkinan UMKM tumbuh itu semakin besar karena kita melayani mulai dari kecil dibawah 10 juta,” ujarnya.

Ada juga Bantuan Produkti Usaha Mikro (BPUM) yang merupakan program yang Kementerian Koperasi dan UMKM yang disalurkan melalui BRI. Untuk program ini, UMKM mendapatkan stimulus sebesar Rp. 2,4 juta.

Untuk BPUM ini databasenya berasal dari usulan kabupaten/kota ke Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Maluku untuk selanjutnya diteruskan ke Kementerian Koperasi  dan UMKM untuk validasi data dan selanjutnya disalurkan melalui BRI.  Untuk Ambon sebanyak 18 ribu penerima atau 18 persennya telah menerima bantuan program ini, dari total 30 ribuan penerima.

“Memang banyak kendala terkait kesalahan data, tapi ada progreslah, yang penting penerima itu jangan sampai haknya hilang. BPUM itu datanya harus valid, yang kedua itu tidak punya pinjaman di Bank lain dan tidak nikmati KUR. Kalau punya pinjaman, gugur, PNS, ASN, TNI/Polri tidak boleh karena nggak fear, yang terdampak itu yang penghasilan nggak pasti,” terangnya.

Mu’in juga menambahkan, ada juga kredit perumahan rakyat subsidi bagi rumah tipe 36 dengan angsuran bulannnya hanya 900 ribu.

“Ada subsidi, kita sudah menyalurkan sebanyak 50. Dan di tahun 2021 ada lagi, dan akan kita luncurkan itu jumlahnya banyak,” katanya. (S-16)