AMBON, Siwalimanews – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peri­ngatan dini mulai tanggal 21 De­sember hingga 1 Januari 2023 un­tuk waspadai cuaca ekstrem yang terjadi pada sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Provinsi Maluku.

BMKG memonitor perkemba­ngan kondisi cuaca di seluruh wi­layah Indonesia, dimana berda­sarkan data analisis cuaca terbaru bahwa dalam periode sepekan kedepan terdapat potensi signi­fikan dinamika atmosfer yang da­pat berdampak pada peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya selama pe­riode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023

Demikian diungkapkan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati dalam rilisnya yang diterima Si­walima, Rabu (21/12).

Dikatakan, kondisi dinamika at­mosfer yang dapat memicu pening­katan curah hujan tersebut antara lain, satu, Peningkatan aktifitas Mon­sun Asia yang dapat mening­katkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.

Dua, Intensifikasi seruakan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.

Baca Juga: Wattimena Harap Gereja Bantu Pemerintah Tingkatkan Ekonomi Umat

Tiga, Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup massif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.

Empat, Terpantaunya beberapa aktifitas gelombang atmosfer, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial,  kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur.

Potensi Cuaca

Sedangkan potensi cuaca berdasarkan platform informasi Prakiraan Berbasis Dampak BMKG, beberapa wilayah dengan Potensi Siaga yang perlu diwaspadai pada periode

tanggal 21 – 23 Desember 2022 adalah sebagai berikut sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sebagian wilayah Riau, Sebagian wilayah Jawa Barat, sebagian wilayah Jawa Tengah, Sebagian wilayah Jawa Timur, Sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur, Sebagian wilayah Kalimantan Barat, Sebagian wilayah Kalimantan Timur, Sebagian wilayah Kalimantan Utara, Sebagian wilayah Maluku, sebagian wilayah Papua

Potensi Siaga

Khusus untuk tanggal 24 Desember 2022, Potensi Siaga dari prakiraan berbasis dampak perlu diwaspadai di sebagian wilayah: Jawa Tengah, Jawa Timur, sulawesi selatan.

Potensi hujan

Sedangkan potensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 25 Desember 2022 – 01 Januari 2023 perlu diwaspadai di beberapa wilayah sebagai  wilayah termasuk Maluku.

Potensi hujan lebat hingga sangat lebat dan sangat lebat diwilayah, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku.

Sedangkan potensi hujan sedang hingga lebat terjadi di wilayah, Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku Utara dan Papua Barat.

Potensi Gelombang Laut

Sementara itu untuk potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada periode tanggal 23-27 Desember 2022 yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut,

Kategori tinggi gelombang 4.0-6.0 m  diwilayah Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia, selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra

Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian selatan.

Sementara kategori tinggi gelombang 2.5-4.0 m terjadi di Perairan Aceh, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa,  Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Sunda, Perairan selatan Banten, Perairan selatan Jawa, Perairan selatan Bali, Perairan selatan Lombok, Perairan selatan Sumbawa, Perairan Pulau Sumba, Perairan barat Sulawesi Selatan, Selat Makassar bagian utara, Perairan Halmahera, Laut

Arafuru bagian barat, Samudra Hindia selatan NTB , Samudra Hindia selatan NTT.

BMKG kemudian memberikan rekonendasi agar pihak-pihak terkait diharapkan melakukan persiapan antara lain, satu, memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Dua, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

Tiga, Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyebe­rangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut

Empat, melakukan pemang­kasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Lima, menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).

Enam, lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

Tujuh, terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia

Waspada Gelombang Tinggi

Sementara itu, prakirawan BMKG Maluku, Steven Kakiailatu dalam rilisnya menyampaikan Gelombang Wilayah Perairan Maluku yang berlaku Tanggal 21 Desember 2022-24 Desember 2022

BMKG keluarkan gelombang tinggi dari 21 Desember hingga 24 Desember terjadi pada sejumlah wilayah di Provinsi Maluku.

Kategori gelombang mulai dari 0,1-05m, tengang, 0.5-1,2,5 rendah. 1.25-2.5 m sedang dan tinggi 1.5-4.0 m tinggi terjadi pada perairan Laut Seram Bagian Barat, Laut Seram Bagian Timur, Perairan Pulau Buru, Perairan Pulau Ambon-Kepulauan Lease, Perairan Selatan Pulau Seram, Laut Banda Utara Bagian Barat, Laut banda Selatan Bagian Barat, Laut Banda Selatan Bagian Timur, Laut Banda Selatan Bagian Timur

Beikutnya, Perairan Kepulauan Sermata -Kepulauan Leti, Perairan Kepulauan Babar, Perairan Kepualau Tanimbar, Laut Arafura Bagian Barat, Perairan Kepulauan Kei, Perairan Kepulauan Aru dan Laut Arafura Bagian Tengah. (S-05)