AMBON, Siwalimanews – Bank Indonesia Perwakilan Maluku mencatat pada periode Oktober 2022, Provinsi Maluku mengalami deflasi 0,20 persen.

Deflasi per Oktober ini, lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya, yakni sebesar 0,34 persen (mtm). Sementara untuk capaian nasional, deflasi tercatat sebesar -0,11 persen (mtm).

Kepala Knator Perwakilan BI Maluku Bakti Artanta kepada wartawan menjelaskan, tekanan harga barang, terutama untuk kebutuhan pokok di Maluku, sejak Oktober 2022 mulai mengalami penurunan. Alhasil, Maluku mengalami deflasi sebesar -0,20 persen (mtm).

“Deflasi pada Oktober 2022 kemarin itu, tidak terlepas dari penurunan harga pada komoditas hortikultura, seperti cabai rawit, kangkung, dan komoditas perikanan, terutama ikan cakalang,” ujarnya.

Penurunan harga komoditas hortikultura dan perikanan ini terjadi kata Artanta, seiring dengan membaiknya kondisi cuaca, yang tercermin dari penurunan tingkat La Nina di kawasan NINO 4.

Baca Juga: Pemprov Diminta Selesaikan Lahan Keluarga Sarimanella

“Oleh karena itu, deflasi lebih tertahan oleh penyesuaian harga BBM, yang memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap berbagai komoditas, seperti pada tukang, dan bukan mandor. Selain itu, kenaikan harga avtur dan meningkatnya jumlah penumpang angkutan udara, juga berdampak pada kenaikan tarif angkutan udara,” jelasnya.

Deflasi pada bulan Oktober 2022 kemarin tambah Artanta, berdampak pada penurunan tingkat inflasi Maluku, yang tercatat sebesar 6,48 persen.(S-25)