AMBON, Siwalimanews – Bentrok antar pemuda di Kabupa­ten Maluku Tenggara kembali pecah, Selasa (5/3) setelah sebelumnya, pada Selasa, 20 Februari 2024 malam terjadi.

Bentrok antar kelompok pemuda kembali pecah di Kabupaten Maluku Tenggara. Kali ini

kelompok Pemuda Pokarina dan kelompok Pemuda Perumnas. Pemicu bentrok diduga  karena dendam lama yang mengakibatkan konsentrasi massa.

Kabid Humas Polda Maluku, Kom­bes Roem Ohoirat menjelaskan, bentrokan terjadi sekitar pukul 04.00 WIT dini hari dimana kedua kelompok itu merupakan kompleks bertetangga.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam betrokan tersebut. Insiden ini hanya menyebabkan satu tempat usaha yang berada di perbatasan dua kelompok pemuda rusak.

Baca Juga: Tingginya Harga Makanan Picu Inflasi di Maluku

“Ini sangat disayangkan karena ini kejadian yang kesekian kali terulang. Akibat kejadian itu salah satu cafe yang terletak diperbatasan kedua kelompok pemuda rusak,” ungkap Ohoirat kepada wartawan kepada wartawan di Mapolda Maluku, Selasa (5/3)

Dikatakan saat ini kondisi sudah berangsur kondusif. Polres Malra juga rutin mengadakan pantroli untuk mencegah bentrok susulan.

Ohoirat menghimbau kepada warga bertetanga untuk tetap men­jaga situasi kambtimas, mengingat dalam waktu dekat warga akan dihadapkan dengan bulan suci Rahmadan.

“Sudah sering dilakukan pende­katan. Pendekatan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat namun yang kita sesalkan masih terulang. Dalam waktu dekat akan dihadapkan dengan bulan suci rahmadan. Untuk itu lagi-lagi kami himbau warga mari sama-sama kita jaga kesucian bulan ramadan,”pintanya.

Himbau

Sebelumnya pada bentrok Malra, Kapolres Malra AKBP Frans Duma menghimbau kepada semua pihak agar dapat menahan diri, serta menyerahkan sepenuhnya persoa­lan itu kepada polisi selaku aparat penegak hukum.

Seluruh elemen masyarakat, juga diminta untuk terus merawat kebhinekaan serta menjaga persau­daraan, persatuan dan kesatuan sebagai anak-anak Maluku.

Kapolres mengatakan, situasi kamtibmas sejak tahapan pemilu digelar hingga saat ini aman dan kondusif. Kondusifitas dapat tercipta atas kesadaran semua anak negeri dalam merawat kebhinekaan dan menjaga persatuan di daerah para raja-raja ini.

“Jangan karena masalah sepele, sehingga keamanan dan kedamaian yang selama ini sudah tercipta ternoda karena ulah satu dua orang. Kalau ada masalah segera lapor kepada aparat kepolisian, jangan main hakim sendiri yang malah akan merugikan banyak orang,” pin­tanya.

Kepada Penjabat Bupati dan seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat maupun tokoh pemuda, Kapolres mengajak agar dapat bersama-sama terlibat dalam mendamaikan bentrokan tersebut.

“Saya menghimbau kepada Bapak Penjabat Bupati bersama tokoh-tokoh masyarakat agar dapat bersama-sama turun langsung untuk mengkondusifkan wilayah terse­but,” ajaknya.

Maluku Tenggara, kata Kapol­res, merupakan daerah yang memiliki potensi besar baik sumber daya alam maupun pariwisatanya. Olehnya itu, semua pihak wajib menjaga keama­nan dan keten­traman agar para wisatawan bisa berkunjung, se­hingga dapat mem­bawa kemajuan dan kemakmuran bagi rakyat.

“Bila ada persoalan mari sama-sama kita menghormati dan meng­hargai serta menyelesaikan setiap persoalan dengan hati dan kepala yang dingin, dan menyerahkan prosesnya pada hukum yang berlaku,” harapnya.

Kapolres juga mengajak seluruh lapisan masyarakat agar jangan terprovokasi dengan orang-orang atau kelompok yang sengaja menginginkan daerah ini terus dianggap sebagai wilayah yang tidak aman dan kondusif untuk pelaku-pelaku usaha.

Bila ada berita hoax yang merusak semangat persaudaraan dan per­satuan, agar benar-benar diklarifikasi dengan aparat keamanan dan jangan bertindak sendiri-sendiri. “Laporkan kepada kami, biar kami yang akan menindak lanjuti hal tersebut. Mari kita jaga Maluku Tenggara yang aman dan damai dengan semangat Katong Samua Basudara,” ajaknya.(S-10)