Awal Juni, Maluku Berlakukan PPKM Skala Mikro
JAKARTA, Siwalimanews – Dipastikan pada awal bulan Juni nanti, Provinsi Maluku diwajibkan untuk melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
Penerapan ini, diberlakukan oleh pemerintah pusat bukan hanya di Maluku, namun di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan menyusul terjadinya lonjakan kasus aktif Cobid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku, ada kenaikan kasus aktif sebesar 5 ribu/hari, setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan.
“Kasus harian terus alami peningkatan di kisaran 5 ribu/hari, padahal sebelumnya sempat turun pada angka 3800-400. Kemudian kasus aktif nasional memang kalo per 5 Februari turunnya minus 47 persen,” ucap Airlangga, kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/5).
Walaupun demikian, Airlangga menyampaikan, bahwa yang perlu diperhatikan dalam siklus 4-5 minggu ke depan. Ia mencontohkan pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2021, kasus tertinggi naik pada 5 Februari.
Baca Juga: Alimudin Minta BPJN KonsistenAda 10 provinsi yang mengalami lonjakan kasus aktif yakni, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku dan Maluku Utara.
“Dari provinsi non PPKM Gorontalo dan Maluku Utara alami kenaikan kasus. Oleh karena itu untuk PPKM mikro selanjutnya 1-14 Juni mendatang, maka Gorontalo, Maluku, Maluku Utara diikutsertakan, ditambah provinsi Sulawesi Barat,” tandas Airlangga.
Dengan bertambahnya 4 provinsi ini, itu berarti kata Airlangga, seluruh provinsi di Indonesia akan menerapkan PPKM skala mikro. Pekan lalu, kasus positif menurun di angka 26.066. Penurunan kasus tersebut terjadi seiring dengan anjloknya tes lebih dari 100.000 dari 310.136 ke 203.510.
Pada pekan ini, kasus positif naik lagi ke angka 35.470. Terjadi kenaikan sebesar 36,07 persen dibanding pekan sebelumnya. Meski kasus positif mengalami kenaikan dibanding pekan sebelumnya, tingkat positivitas (positivity rate) justru menampakkan indikator yang positif.
“Positivity rate corona Indonesia pekan ini, mengalami penurunan ke angka 9,95 persen. Artinya apabila 100 orang dites, ada sekitar 9-10 orang yang positif corona,” cetus Airlangga. (S-51)
Tinggalkan Balasan