AMBON, Siwalimanews – Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Janes Aponno mengatakan, sebanyak 500 industri di berbagai usaha berkembang di Ambon.

Dengan banyaknya industri ini, lanjut Aponno, pihaknya berharap ada pemba­ngunan pabrik kemasan di Kota Ambon.

Ia mengakui, pembangunan rumah kemasan seharusnya dibangun tahun 2020 namun ditunda hingga tahun 2021.

“Beberapa minggu lalu saya sendiri sudah melakukan koordinasi dengan kementerian terkait, dengan pembuatan pabrik kemasan. Namun karena ada sedikit kekeliruan penginputan, sehingga itu jadi kendala, dan belum dipastikan di tahun 2020, kemungkinan di tahun 2021, tapi kita akan berusaha,” jelas Aponno kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (18/9).

Dijelaskan, rumah kemasan sangat penting berada di Kota Ambon, karena produk-produk lokal yang nantinya akan dikemas, selayak mungkin yang akan digunakan oleh pengusaha.

Baca Juga: Ribuan Ikan Mati, LIPI Sebut Fenomena Baru

Lebih juah kata Aponno, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Kemen­terian Perindustrian  untuk meminta petunjuk terkait dengan penginputan data.

Sebelumnya diberitakan, gara-gara salah menginput data pengusulan anggaran ke sistim aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (Kirsna), Kementerian Perindus­trian, alhasilnya rencana pembangunan pabrik kemasan yang akan dibangun tahun 2020 mendatang di Kota Ambon menjadi batal.

Padahal sebelumnya, Pemprov Maluku telah merancang tahun 2020 akan mendapatkan anggaran dana alokasi khusus (DAK) dari Kementerian Perindus­trian untuk bangun pabrik kemasan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Per­dagangan Provinsi Maluku, Elvis Patti­selanno mengakui, kesalahan menginput data ke sistem pengusulan anggaran untuk pembangunan pabrik kemasan untuk produk Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di Maluku batal dibangun tahun 2020.

Padahal keberadaan pabrik kemasan di Kota Ambon memiliki dampak positif bagi poerkembangan industri kecil di Maluku. Karena selama ini, kemasan dari produk usaha kecil untuk pembungkus dagangan seperti pisang, roti dan sebagainya di pesan dari Makassar atau Surabaya.(S-40)