AMBON, Siwalimanews – Gara-gara salah menginput data pengusulan anggaran ke sistim aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (Kirsna), Kementerian Perindus­trian alhasilnya, rencana pembang­unan pabrik kemasan yang akan dibangun tahun 2020 mendatang di Kota Ambon menjadi batal.

Padahal sebelumnya, Pemprov Maluku telah merancang tahun 2020 akan mendapatkan anggaran dana alokasi khusus (DAK) dari Kementerian Perindustrian untuk bangun pabrik kemasan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselanno mengakui kesalahan menginput data ke sistem pengusulan anggaran untuk pembangunan pabrik kemasan untuk produk Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di Maluku batal dibangun tahun 2020.

Padahal keberadaan pabrik kemasan di Kota Ambon memiliki dampak positif bagi poerkembangan industri kecil di Maluku. Selama ini, kemasan dari produk usaha kecil untuk pembungkus dagangan seperti pisang, roti dan sebagainya di pesan dari Makassar atau Surabaya.

“Jadi ada kesalahan menginput data oleh staf Dinas Perindag Kota Ambon sehingga terelemenir,” kata Elvis kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (17/8)

Baca Juga: Gubernur Minta Speed Boat Dilengkapi Alat Keselamatan

Karena salah menginput data tersebut, lanjutnya, pihaknya harus mengusulkan ulang untuk mendapatkan anggaran di tahun 2021 bagi pembangunan pabrik kemasan.

“Kemarin itu sudah masuk, tetapi rupanya teman-teman di Dinas Perindag Kota Ambon salah input atau salah kamar di sistem (aplikasi) KRISNA atau Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran. Perencanaan di buat oleh Pemerintah Kota Ambon di usulkan ke provinsi kemudian pemerintah provinsi  yang meneruskan ke pusat, namun ada kesalahan sehingga tidak terakomodir dalam DAK 2020,” ujar Elvis.

Karena itu, Ia sudah bertemu dengan Walikota, Richard Louhenapessy dan bersama-sama dengan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato membicarakan masalah tersebut, dan sudah ada kepastian tahun 2012 akan dibangun pabrik kemasan.

“Kita sudah bertemu dengan pak airlangga membicarakan masalah ini sekaligus mencari upayanya dan ada kepastian oleh pak menteri perencanaan pembangunan rumah kamasan di Ambon dilakukan pada 2021 mendatang,” ujar Elvis.

Dari pertemuan tersebut, katanya Menteri Perindustrian mengungkap­kan jika tidak bisa dikembalikan ke sistim, maka pabrik kemasan yang menggunakan DAK ini akan menjadi prioritas untuk dibangun pada tahun 2021.

“Karena didalam sistem, ada berbagai kementerian lintas sektor didalamnya, yaitu Kementerian Keuangan, Bappenas, Kemendagri. Kalau tidak bisa dikembalikan ke sistem, pak menteri mengatakan akan menjadi prioritas pembangunan di tahun 2021,” ungkapnya.

Ditanya lokasi pabrik kemasan, ujar Pattiselano mengungkapkan, direncanakan akan dibangun di kawasan Belakang Soya, Ambon.

Ia menambahkan, pabrik kemasan ini kalau dibangun, akan memproduksi semua kemasan.

“Kita bisa lihat contoh seperti di super market di Kota Ambon. kemasan seperti keripik pisang, itu kemasan masih sederhana. Kalau kita sudah punya pabrik kemasan, maka kemasan itu bisa menggunakan almanium foil, langsung cetak nama. Jadi peralatannya canggih,” jelasnya.

Selama ini kata elvis, belum ada produk kemasan sehingga peda­gang harus pesan dari Surabaya dan makassar. Dan jumlah pesanan harus sebanyak 1000- 2000 kemasan sekali pesan. (S-39)