AMBON, Siwalimanews – Hujan deras yang me­ngguyur Kabupaten Ma­luku Tengah sejak Sabtu (16/7) hingga Minggu (17/7) pagi, menyebabkan se­jumlah ruas jalan dalam kota tersebut tergenang banjir.

Bahkan jembatan Waimala yang berada di Desa Sahulauw, Kecamatan Teluk Elpaputih, ambruk.

Alhasil jalur transportasi yang menghubungkan tiga ka­bupaten yaitu, Kabupaten Se­ram Bagian Barat dan kabu­paten Maluku Tengah dan Se­ram Bagian Timur, terputus.

Jembatan tersebut ambruk pada Sabtu (16/7) sekitar pukul 20.30 WIT malam akibat terjadi abrasi setelah curah hujan yang  tinggi.

Jembatan sepanjang 70 meter ini berada di perbatasan Kabupaten Malteng dan Kabupaten Seram Bagian Barat.

Baca Juga: Yayasan Sauwa Sejahtera Sosialisasi Pengelolaan SDA

Akses transportasi darat terputus, akibat sungai Waimala meluap menghantam jembatan. Putusnnya jembatan ini mengakibatkan kenda­raan dari Kabupaten Malteng mau­pun Kabupaten SBB tak bisa dilalui.

Informasi yang berhasil dihimpun Siwalima, Minggu pagi  menyebut­kan, curah hujan tinggi yang me­landa seluruh wilayah Malteng dari Sabtu malam meningkatkan debit air sungai,alhasil oprit jembatan amblas dengan panjang lebih dari 10 meter.

Rikcho salah satu tokoh pemuda di wilayah itu mengungkapkan, debit air terlalu kuat,air mengikis tanah akibatnya oprid jembatan Waimala amblas.

“Derasnya air sungai sangat kuat.oprid jebol. Jembatan kini terputus dan tidak bisa dilalui kendaraan bermotor,” ujarnya kepada Siwalima, Sabtu (16/7) malam.

Kondisi ini sambung Rikho tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat termasuk pejalan kaki. “Intinya putus, jalan kaki saja tidak bisa”sebutnya.

Kepala BPBD Malteng, Latief Key yang dikonfirmasi Siwalima membenarkan hal itu.

Dikatakan, pihaknya telag telah berkoordinasi dengan pihak Dinas  PU Kabupaten Malteng dan Balai Sungai Wilayah Maluku untuk segera ditangani.

“Sementara kami telah berkomitmen dengan pihak PU dan Balai Wilayah Sungai Maluku untuk segera melakukan langkah penanganan darurat. Mudah-mudahan langkah  penanganan darurat dapat segera dilakukan,” harapnya.

Koordinasi

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Maluku, Anos Yermias mengungkapkan, dirinya telah berkoordinasi dengan Kepala Balai Jalan, John Damanik dan diinformasikan bahwa tim sudah dilokasi kejadian.

“Jadi beta sudah koordinasi dengan Kepala Balai Jalan, Pak  John Damanik dan disampaikan ke beta bahwa, tim dari Balai Jalan sudah ada di lokasi di Elapuputih sana, dan masih menunggu jurah hujan agak redah lalu dong mulai kerja, karena debit air juga masih tinggi,” ujar Yermias kepada Siwalima melalui sambungan selulernya, Minggu (17/7).

Ia mengakui, oprit jembatan itu terputus akibat curah hujan yang tinggi sehingga terjadi banjir.

“Jadi jembatan itu opritnya putus, itu karena curah hujan yang begitu tinggi dan terjadi banjir, sehingga oprit itu putus, Balai jalan beta sudah konfirmasi mereka sudah dilokasi hanya debit air masih terlalu tinggi, sehingga dong belum bisa bikin penangganan darurat. Balai jalan usahakan hari ini dan besok,” tuturnya.

Terkepung Banjir

Sementara itu, curah hujan yang tinggi di wilayah Malteng mengakibatkan sejumlah wilayah Kota Masohi terkepung banjir.

Beberapa titik kota, seperti ruas jalan Abdullah Soulissa tepatnya depan  pertokoan Alfa Masohi hingga area pasar Binaya dilaporkan tergenang air. dari luapan riol tanggul pengaman air seputar wilayah itu.

Pantauan Siwalima, banjir itu terjadi sekitar pukul 10.00 wit, Minggu (17/7).

Tak hanya itu, curah hujan tinggi yang berlangsung lebih selama dua pekan  terakhir itu, juga merendam puluhan rumah di Desa Haruru dan Soahuku Masohi. Kondisi ini terjadi akibat luapan sungai Waiharuru.

Meski begitu kondisi air yang mengepung sejumlah lokasi Kota Masohi terlihat surut, walau sempat merendam puluhan pemukiman dan meluap hingga ke jalan utama Kota Masohi lebih dari satu jam.

Luapan air yang merendam puluhan rumah di Haruru dan Soahuku, Kecamatan Amahai dilaporkan juga mulai surut.

Alex salah satu warga Haruru menyebutkan air kini mulai surut, namun hujan yang terus berlangsung memungkinkan kembali terjadinya banjir.

“Saat ini air mulai surut. Kalau pagi tadi banyak rumah warga yang tergenang. Tapi kondisi hujan yang terus berlangsung sampai sekarang ini,bisa jadi menimbulkan banjir susulan,” ujarnya.

Ditanya apakah warga mengungsi, Dia menegaskan warga hanya mengamankan perabot rumah, namun tidak mengungsi.

Sementara Kepala BPBD Malteng, Latief Key yang dikonfirmasi Siwalima menyebutkan pihaknya sedang menyiapkan bantuan darurat berupa tenda dan lain sebagainya, agar dapat secepatnya disalurkan ke masyarakat yang terdampak baik untuk wilayah Kota Masohi dan sekitarnya serta Desa Haruru dan Soahuku yang terdampak banjir pagi tadi.

“Kita sedang bersiap mendorong bantuan sambil melakukan langkah langkah tanggap lainnya. Termasuk mendata sejumlah warga terdampak. Jadi nanti setelahsemuanya kita rampungkan akan kita informasikan,”  paparnya. (S-17)