AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 700 Kepala Ke­luarga (KK) terdampak ben­cana gempa bumi tahun 2019 silam, telah dicairkan dana perbaikan tahap pertama pada masing-masing reke­ning.

Pemerintah Kota melalui Badan Penanggulangan Ben­ca­na Daerah (BPBD) Kota Ambon, telah menyalurkan kurang lebih 700 KK yang tergabung dalam 60 kelompok penerima bantuan dan ter­dampak gempa, sudah ditran­s­fer ke rekening kelompok.

“Masing-masing yaitu 60 kelompok yang kita sudah salurkan. Sementara ini kan mereka sudah bekerja untuk pembangunan rumah ya un­tuk pembangunan rumah jadi rumah rusak berat sedang ringan itu sudah ada yang sudah selesai ya kita harapkan itu ya mudah-mudahan bisa selesai, “ ungkapnya Kepala BPBD Kota Ambon, Demmy Paays kepada wartawan, Jumat (1/1).

Dijelaskan, proses pemba­ngunan rumah rusak berat agak lama, karena harus di­bongkar terlebih dulu, baru dibangun kembali. Sedangkan lanjut dia, untuk bantuan pem­bangunan rumah secara mandiri, pihaknya sudah mulai menyalurkan dananya.

“Rumah rusak berat itu kan semua rumah itu kan total dibongkar diperbaiki baru jadi tuh. Itu waktu yang cukup lama. Sedangkan rumah ban­tuan secara mandiri yang mas­yarakat sudah membangun secara mandiri itu kita sudah mulai menyalurkan bantuan kepada mereka yang sudah membangun secara mandiri, “ tuturnya.

Baca Juga: 15 Ribu Vaksin Tiba

Dia mengaku, Kamis 31 De­sember 2020 kemarin, pihak­nya akan melakukan pencai­ran dana bagi masyarakat yang ingin bangun rumah secara mandiri. Dan semuanya tergantung dari tim teknis dilapangan.

“Nanti akan ada lagi karena itu tergantung kepada kita punya tim teknis yang melakukan penilaian di lapangan. Nah ini, karena teman-teman kemarin dari dinas PUPR yang mengalami isolasi sehi­ngga mereka tidak bisa melaksa­nakan tugas itu di lapangan nah kali ini sudah selesai tim itu terdiri dari PUPR, “ jelasnya.

Menurutnya, pencarian dana bagi warga yang terdampak gempa bumi tersebut, sudah masuk ke tahap ke­dua pencairan dana bantuan gempa.

Selesai Cair De­sember

Seperti yang diberitakan sebelum­nya, pemkot Ambon memastikan dana gempa akan selesai pencairan Desember. Walikota Ambon, Richard Lou­henapessy menjanjikan dalam bulan Desember dana gempa dapat tersalurkan pada seluruh warga terdampak yang telah meme­nuhi kebutuhan administrasi.

“Sementara kita upayakan se­hi­ngga Desember atau sebelum Natal semua korban sudah mendapatkan hak-hak mereka, Ada sekitar 79 ke­lompok yang mendapatkan itu (dana gempa), termasuk mereka yang sudah bangun secara mandiri itu,” ungkap Walikota kepada wartawan, Rabu (2/12).

Menurut Louhenapessy, proses pencairan dana gempa telah dilak­sanakan oleh pihaknya dalam hal ini dinas terkait, yakini Badan Penang­gulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon. Namun, hanya kepada mereka yang telah mengumpulkan data administrasi.

“Kita sudah cairkan dana-dana gempa kepada para korban gempa itu, sesuai dengan data yang masuk kepada kami,” jelasnya.

Mantan Ketua DPRD Provinsi Maluku ini mengungkapkan, kendala proses pencairan dana gempa sesu­ngguhnya ada pada kelompok fasi­litator yang dipersiapkan oleh pro­vinsi. Sebab menurutnya,  proses ve­rifikasi di lapangan terkesan lambat.

“Kita eksekusi kepada rekening milik kelompok-kelompok penerima bantuan dana gempa ini. Kita beri­kan sesuai dengan ti­ngkat keru­sakan dan data yang masuk ke­pada kita melalui kerja dari tim fasilitator,” sebutnya.

Terpisah, hal se­nada juga disam­paikan Kepala BPBD Kota Am­bon, Demia­nus Pa­ays. Dia mengung­kap­kan, untuk pen­cai­ran dana korban gem­pa, telah dilaku­kan sepekan terakhir ini. Namun, tambah Paays, proses pen­cairan dimaksud, di­lakukan khu­sus bagi para korban yang dataya sudah falid, dalam artian data dan fakta lapangan serupa.

“Jadi mereka kasih masuk data kita proes cair. Di kota Ambon sendiri sudah berapa banyak, jumlah semua yang berhak menerima itu ada sekitar 1.982. Kalau kemarin ada sekitar seratus KK tapi saya tidak tahu sampai dengan dua hari ini mereka belum cek, tapi setiap hari kita ada proses,” ujarnya.

Paays menuturkan, pihaknya me­nar­getkan, sebelum masuk 25 De­sember seluruh hak-hak dari pada korban terdampak tersebut telah dibe­ri­kan. Agar tidak ada lagi kelu­han yang muncul dari para korban tersebut.

“Kejar untuk rumah rusak ringan, dan rusak sedang itu Desember musti sudah selesai. Kalau totalitas targetnya seperti apa? jadi untuk rusak berat itu memakan waktu yang cukup lama karna itu kerjanya cukup lama itu yang bongkar total, jadi tergantung dari mereka kelompok yang bekerja kita tidak tau kapan akan selesai tergantung mereka disana yang bekerja. Ada yang cair 50 persen pekerjaan fisik dilapangan sudah 40 persen,” tutupnya. (S-52)