AMBON, Siwalimanews – Sesuai instruksi Mendagri Nomor 11 tahun 2022, yang berlaku 15-28 Februari 2022 mendatang, empat kabupaten/kota di Maluku masuk dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level tiga.

Keempat daerah yang masuk PPKM level tiga yakni, Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Aru, dan Maluku Barat Daya.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy yang dikonfirmasi Siwalimanews di Balai Kota, Selasa (15/2) membenarkannya, bahwa Kota Ambon masuk dalam PPKM level tiga.

Hal ini disebabkan, perkembangan kasus aktif varian Omicron terus alami peningkatan, bahkan hingga saat ini tercatat sebanyak 1.837 orang terkonfirmasi, dimana 6 orang meninggal dunia

“Kalau kita lihat perkembangan kasus aktif cukup memperihatinkan, tapi tingkat kesembuhan juga cukup baik yakni hampir 400 persen,” ucap Walikota.

Baca Juga: LMAT Nilai Penetapan Harga Tanah Lecehkan Masyarakat Tanimbar

Gejala Omicron kata Walikota, memang tidak terlalu mengkhawatirkan, namun Pemkot Ambon melalui tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 terus melakukan antisipasi.

“Yang namanya penyakit harus diantisipasi, tidak bisa diabaikan begitu saja, oleh sebab itu, dengan PPKM level tiga, tentunya kita lebih perketat lagi kegiatan masyarakat,” tandas Walikota.

Menurutnya, salah satu bentuk antisipasi adalah, dengan mengaktifkan lagi pengawasan terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Dengan cara ini, diharapkan kenaikan kasus dapat dikendalikan pada bukan Maret mendatang.

“Siang ini saya rapat dengan Satgas, kemudian malam nanti kita turun tertibkan kegiatan ekonomi sesuai dengan waktu operasional yang ditetapkan rata rata jam 21.00-22.00. Untuk restoran juga kapasitasnya kita akan perhatikan betul,” tandas Walikota.

Selain pengawasan terhadap jam operasional kegiatan perekonomian menurut Walikota, pos-pos penjagaan juga akan diaktifkan pada setiap pintu masuk ke Kota Ambon, begitu pula dengan kegiatan yang berpotensi mengakibatkan keramaian, akan dibatasi dengan kapasitas 50 persen.

“Otomatis ijin keramaian dibatasi lagi, memang sudah dibatasi kapasitas 50 persen, namun kita tidak seketat seperti varian delta yang dampaknya jauh lebih berbahaya, tetapi tetap kita harus waspada,” tutur Walikota.

Walikota mengaku, sebagian besar warga yang terpapar Omicron adalah mereka yang belum divaksin Covid-19, sehingga masyarakat diharapkan saling menjaga dan mendorong untuk vaksinasi.

“Oleh sebab itu mari kita saling menjaga dan mendorong, karena keselamatan saya juga bagian dari keselamatan yang lain. Tetap jaga protokol kesehatan, terutama memakai masker,” pinta Walikota. (S-21)