AMBON, Siwalimanews – Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Fahmi Salatalohy mengaku, di tahun ini, jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.

Di tahun 2019 kemarin, terdapat 48 SMP yang melaksanakan UNBK, namun ditahun ini mengalami peningkatan menjadi 58 sekolah dari 60 SMP yang ada di kota ini. Dua SMp yang tak dapat melaksanakan UNBK adalah SMP Gema 7 dan SMP Oikumene.

“Dua SMP yang belum dapat melaksanakan UNBK yaitu SMP Oikumene dan SMP Gemah 7 dikarenakan jumlah murid yang ada di kedua sekolah ini masih sedikit, sehingga akan digabungkan dengan sekolah lain yang melaksanakan UNBK,” ungkap Salatalohy kepada Siwalima di Balai Kota, Jumat (6/3).

Menurutnya, peningkatan ini terjadi, sebab dinas memakai metode marger dan mandiri dimana sekolah yang menggunakan marger akan digabungkan dengan SMA atau SMK yang melaksanakan UNBK.

“Jadi 2019 sampai 2020 itu mengalami peningkatan yang luar biasa. baik itu yang gunakan metode marger atau mandiri. Banyak sekolah juga masih menggunakan metode marger yakni SMP bergabung dengan SMK atau SMA untuk melaksanakan UNBK,” ujarnya.

Baca Juga: MTs Ulupaha Namasula UNBK di Sekolah Sendiri

Terkait dengan persiapan pelaksanaan UNBK, Salatalohy mengaku, persiapannya saat ini sudah memasuki tahapan final. Bahkan persiapannya juga telah dilaporkan kepada walikota.

Meskipun harus diakui jaringan internet terkadang kurang mendukung, serta sarana komputer yang minim, namun pihaknya tetap berupya untuk mengoptimalkan segala kemampuan yang ada agar dapat melaksanakan UNBK meskipun itu dengan menggunakan sistem marger. (Mg-6)