AMBON, Siwalimanews – Duta Parenting Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail, dipercayakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menjadi salah satu pembicara pada acara Scaling Up Nutrition (SUN) Annual Meeting 2020.

Sebagai pembicara, duta parenting Maluku memberikan sejumlah tips kepada seluruh Sekretaris Daerah dan Kepala Bappeda untuk bagaimana memerangi stunting seperti yang sudah dilakukan di Maluku.

‘Tadi, ibu Widya sebagai Duta Parenting diberikan kepercayaan oleh Kementerian Bappenas untuk memberikan tips bagaimana Maluku mengatasi stunting dihadapan seluruh Sekda dan kepala Bappeda seluruh Indonesia secara virtual,” terang Kepala Bappeda Maluku Anton Lailossa, kepada Siwalima diruang kerjanya, Selasa (15/12).

Menurutnya, kegiatan yang digelar oleh Kementerian Bappenas itu sendiri membicarakan tentang gizi masyarakat ditengah pandemi.

“Ibu Widya menceritakan bagaimana dirinya turun ke pelosok desa untuk memberikan pemahaman kepada para ibu rumah tangga, bagaimana memberikan gizi seimbang kepada bayi mereka dan banyak lagi,” jelas Lailosa.

Baca Juga: Kadis Perindag Beralibi tak Ada Pungli

Selain itu untuk mendukung dan memerangi stunting, PKK Maluku mengandeng OPD lewat program kegiatan yang dilakukan dimana di dalamnya harus ada pemberantasan stunting.

Dan apa yang disampaikan oleh duta parenting Maluku mendapat apresiasi bukan saja dari kementerian bappenas tetapi juga kementerian dalam negeri yang terlibat dalam acara itu.

“Tidak mudah memang memerangi stunting, dan program ini sudah kita mulai sejak tahun 2019, semoga apa yang sudah kita rancang ini berhasil agar angka stunting di Maluku setiap tahunya terus menurun dan masyarakat hidup sehat, tandasnya.

Mengitip laman Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, sebagai focal point Scaling Up Nutrition (SUN) Movement, Kementerian PPN/Bappenas menggelar SUN Annual Meeting 2020 “Bekerja Bersama dalam Akselerasi Perbaikan Gizi di Masa Pandemi Covid-19” sebagai wadah bagi seluruh sektor yang terlibat dalam percepatan perbaikan gizi masyarakat Indonesia untuk berbagi pengalaman baik dan strategi di sektor kesehatan.

“Untuk menekan angka balita stunting (kekerdilan) sebesar 14 persen pada 2024 sesuai yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, intervensi percepatan penurunan stunting yang terintegrasi harus terus dioptimalkan. Penguatan upaya konvergensi melalui Stranas Percepatan Pencegahan Stunting sudah berjalan dengan baik dan diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan ini,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa secara virtual dalam pertemuan tahunan yang digelar untuk kali kedua, Senin (14/12).  (S-39)