AMBON, Siwalimanews – Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Ambon, sementara melakukan telaah terhadap.proses belajar mengajar tatap muka yang direncanakan akan berlangsung pada awal tahun 2021.

Kepala Dinas Pendidikan, Fahmi Salatalohi mengatakan, berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) yang telah diteken oleh Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka itu akan dilaksanakan Januari 2021.

Namun, kembali lagi proses tersebut akan disesuaikan dengan kesiapan masing-masing daerah, apakah benar proses tersebut telah siap untuk dilaksanakan.

“Jadi, kalau mengacu pada SKB empat menteri itu, maka tentu dilimpahkan kepada kepala daerah setempat. Bagi Kota Ambon sendiri, jika orang tua tidak setuju, maka kebijakan belajar tatap muka itu tidak bisa diterapkan,” ungkap Fahmi Salatalohy, di halaman parkiran Balai kota Ambon, Selasa (15/12).

Salatalohy menuturkan, Dinas Pendidikan Kota Ambon telah diminta untuk melakukan telaah menyangkut dengan teknis pembelajaran tatap muka oleh Walikota Ambon, Richard Louhenapessy. Apakah nanti ada MoU dengan para orang tua bersama komite sekolah atau seperti apa, nanti dilihat juga.

Baca Juga: Unpatti Wisudakan 1.547 Sarjana

Soal kesiapan melaksanakan pembelajaran tatap muka, Dinas Pendidikan Kota Ambon telah mengaturnya. Hanya saja masih menunggu perintah dari Walikota. Karena semua keputusan ada di Walikota.

“Apakah prosesnya dimulai dari kelas kecil dulu atau kelas besar dulu, nanti kita lihat kondisi yang ada nanti. Tetapi, jika dijalankan, tentu tidak bersifat normal, tetap mengedepankan protokol keseha­tan dengan kapasitas 50 persen agar tidak ada penumpukan. Jadi sistematikanya disesuaikan dengan kondisi,” tuturnya.

Kata Fahmi, telaah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dalam menghadapi situasi new normal ini tentu tidak terlepas dari edaran SKB empat menteri dan juga petunjuk teknis yang telah dikeluarkan oleh Walikota Ambon.

“Tetap berada dalam koridor itu, tinggal bagaimana kita melihat implementasinya di lapangan. Karena orang tua belum seluruhnya setuju soal pembelajaran tatap muka ini,” tandasnya. (Cr-6)