Watubun: Harla Pancasila Jadi Momentum Konsolidasi PDIP Maluku
AMBON, Siwalimanews – Ketua PDIP Maluku Benhur Watubun mengaku, 1 Juni merupakan Hari lahir Pancasila menjadi momentum bagi PDIP Maluku untuk mengkonsolidasikan kekuatan besar, guna memperkokoh persatuan bangsa.
Ia juga mengungkapkan guna memaknai bulan bung Karno, maka DPP PDIP menginstruksikan seluruh DPD dan DPC di Indonesia untuk melakukan upacara peringatan Hari lahir Pancasila secara serentak. Hal ini menjadi satu kewajiban kader partai sebagai tindakan menghargai bung Karno, yang merupakan salah satu penggali Pancasila, sebagaimana Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2016 tentang Penetapan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila.
Oleh sebab itu, semua kader diinstruksikan mengepalkan tangan untuk persatuan Indonesia dan harus bersatu menghargai apa yang telah diletakan oleh pendiri bangsa dan secara khusus bung Karno, karena persatuan yang paling diutamakan mengahadapi berbagai gangguan, baik secara internal maupun eksternal.
“Menjaga persatuan bangsa harus dilakukan dengan gotong royong. Gotong royong menurut bung Karno adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan saling bantu, amal semua untuk kepentingan semua dan keringat untuk kebahagiaan semua, jadi kalau kita peras Pancasila menjadi satu saja maka disebut gotong royong,” ujar Watubun kepada wartawan usai memimpin upacara hari Pancasila di kediaman Ketua DPRD, di kawasan Karang Panjang, Kota Ambon, Kamis (1/6).
Hari lahir Pancasila kata Watubun, harus ditindaklanjuti partai, sebab partai sebagai satu kekuatan politik bangsa, maka harus bergotong royong untuk melakukan konsolidasi memenangkan hati rakyat merebut kekuasaan untuk menjembatani semua kepentingan rakyat.
Baca Juga: Pemkab MBD dan SBT Peringati Hari Lahir PancasilaJika PDIP bersatu mewujudkan kemenangan, maka haluan negara dapat ditentukan dan meletakan Pancasila sebagai dasar penuntun bagi seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga upaya mendatangkan keadilan dan kemakmuran akan terwujud tanpa ada sekat antara golongan mayoritas dan minoritas.
“Sebagai wujud konsolidasi, DPD PDIP Maluku juga mengundang semua tokoh dan keluarga yang selama ini berjasa dalam menjaga Pancasila, secara khusus di PDIP seperti keluarga almarhum Jhon Mailoa.(S-20)
Tinggalkan Balasan