AMBON, Siwalimanes Warga Kota Ambon dibuat panik dengan adanya gempa bumi berkekuatan 3,2 Skala Richter (SR) menguncang Pulau Ambon, Sabtu (7/9).

“Iya semalam saya kaget ada goyangan yang cukup kuat, ter­nya­ta ada gempa bumi sehingga saya dan keluarga lari keluar rumah,”ujar Nani, salah satu warga Air Kuning kepada Siwalima.

Ia mengatakan, bukan saja dirinya lari keluar rumah, tetapi hampir semua warga berlari keluar rumah, karena ketakutan sebab getarannya begitu kuat.

Hal yang sama juga dikatakan, Rina Nurlette salah satu warga Batu Merah yang mengakui dirinya juga merasa­kan gempa bumi yang cukup kuat.

Pasalnya, akibat gempa bumi yang kuat dan tidak terlalu lama diri­nya bersama dengan warga lainnya duduk diluar rumah.

Baca Juga: DPRD Gelar Paripurna Istimewa HUT Kota Ambon ke-444

“Saya tidak berani masuk rumah, karena takut. Jadi saya bersama dengan warga yang lain duduk di ha­laman rumah, takutnya jangan sampai ada gempa susulan,” kata­nya.

Gempa bumi terjadi Sabtu (7/9)  terjadi di Kota Ambon,  dengan ke­kuatan gempa bumi 3.2 SR pada pukul 01:39:14 WIT wilayah Ambon dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik.

“Hasil analisis BMKG menun­jukan gempa bumi ini memiliki kekuatan M=3.2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.71 LS dan 128.14 BT, atau tepatnya ber­lokasi di laut 3 km Barat Ambon pada kedalaman 10 km,” jelas Kepala Stasiun Geofisika, Badan Meteo­rologi Klimatologi (BMKG) Ambon, Sunardi dalam rilis yang diterima Siwalima, Sabtu (7/9).

Dikatakan, dengan memperhati­kan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Dampak gempa bumi berdasarkan informasi dari masyarakat dirasakan di Ambon III MMI.

“Di daerah tersebut, guncangan gempa bumi dirasakan oleh banyak orang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menun­jukan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,”ujarnya.

Hingga pukul 01:49 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunju­kan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Oleh karena itu, kepada masyara­kat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawab­kan kebenarannya, serta menghin­dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. (S-40)