Walikota: Penting Mempelajari Sejarah
Apel Bapera
AMBON, Siwalimanews – Memberingati hari Kesaktian Pancasila dan peringatan hari Sumpah Pemuda Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Provinsi Maluku melakukan apel akbar pada Sabtu (13/11) kemarin.
Walikota Ambon Richard Louhenapessy memandang, dua momen ini memiliki nilai yang luar biasa yaitu semangat dan pengorbanan.
“Penting mempelajari sejarah, tapi juga tidak boleh lupa dengan inovasi dan kreativitas mengikuti perkembangan khusus kalangan pemuda, pesan walikota saat memberikan sambutan.
Kedepan menurutnya tantangan makin berat, maka pemuda harus mampu bersaing dengan membuat inovasi dan penguasaan teknologi.
“Saya yakin dengan begitu, kedepan diantara peserta apel Bapera ini akan ada calon Walikota baru. Sebab pemuda adalah agen of change,” pesannya.
Baca Juga: Vaksinasi Masyarakat Digelar Door to DoorSementara Staf Ahli Gubernur Maluku Bidang Politik Umar Al Habsy dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini memiliki nilai strategis dalam menggugah pemuda masa kini untuk menghargai perjuangan para pahlawan dan pemuda zaman dulu bagi bangsa.
“Terutama bagaimana Bapera dan pemuda masa kini dapat meneruskan perjuangan mereka diberbagai bidang, lakukan perubahan lewat peran masing-masing.
Dirinya berharap, agar ada dukungan penuh pemuda di Maluku terhadap berbagai program strategis nasional di Maluku demi perwujudan visi misi pemerintah, salah satunya dengan ciptakan inovasi dan penguasaan teknologi.
Ketua DPD Bapera Maluku, Subhan Pattimahu katakan, kegiatan melibatkan pengurus Bapera Maluku dan Kota Ambon, pemuda, OKP, komunitas dan pelajar SMA serta warga.
“Semangat hari sumpah Pemuda dan Pahlawan harus tetap terpatri. Maka lewat apel Akbar dan long march ini upaya menyatukan pemuda, kita berjalan bersama, mengenang kembali langkah sejarah perjalanan para pahlawan yang telah berjuang dan kini kita nikmati hasilnya,” tandas Pattimahu.
Pasalnya di-era digitalisasi sekarang, pemuda dan pelajar telah terhisab dengan perkembangan yang membuat semangat dan rasa nasionalisme terhadap bangsa, ditakutkan berangsur pudar.
“Bukan cuma semangat kebangsaan yang ingin katong angkat lewat momen ini, tapi juga perilaku kebangsaan dan selalu mengingat sejarah. Sebab generasi muda ini harapan masa depan bangsa,” ucapnya. (S-52)
Tinggalkan Balasan