Walikota Imbau Open House Nataru Ditiadakan
AMBON, Siwalimanews – Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengimbau kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk tidak melaksanakan open house perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), guna menghindari penyebaran Covid-19 di Kota Ambon.
“Untuk menghindari timbulnya klaster baru saat hari raya Umat Kristiani yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Desember 2020, dan perayaan Tahun Baru 01 Januari 2021, maka kegaitan open house ditiadakan,” pinta Walikota, kepada wartawan, di Balai Kota Ambon, Selasa (15/12).
Kata dia, hal tersebut dilakukan agar ASN menjadi contoh baik kepada warga masyarakat Kota Ambon. Tak hanya itu, dirinya beserta Sekretaris Kota Ambon pun tak melaksanakn open house agar dapat dicontohi oleh bawahannya.
“Saya juga sudah intruksikan bagi seluruh ASN pemerintah kota untuk tidak open house dan harus menjadi contoh mulai dari walikota, wakil walikota, sekot dan ASN tidak ada open house cukup syukur dirumah masing-masing,” kata Louhenapessy, kepada wartawan, di Balai Kota Ambon, Selasa (15/12).
Tak hanya itu, Louhenapessy menuturkan, perayaan Natal yang biasanya dilakukan dengan pesta kembang api tahun ini juga tidak dilaksanakan mengingat Kota Ambon masih berada di suasana tak tenang yang mana covid-19 masih menghantui, sehingga keramaian pun tidak dilaksanakan.
Baca Juga: Diterjang Ombak, Jalan di Desa Wangel Putus“Untuk kegiatan hura-hura pada perayaaan Natal itu tidak ada pesta kembang api kemudian pesta lain dan sebagainya,” ujarnya.
Untuk waktu ibadah sendiri, Louhenapessy mengungkapkan dari yang biasanya hanya dua kali Ibadah, dalam masa covid-19 ini, justru diuraikan menjadi empat kali waktu ibadah, dimana telah mendapatkan persetujuan dari pada pemuka agama, umat Kristiani.
“Pimpinan umat baik umat Islam dan umat Kristen, itu saya sudah menghimbau untuk jadwal ibadahnya, biasanya tanggal 24 malam dan 31 malam, umat akan berbondong-bondong ke gereja, oleh karna itu orang yang tidak pernah masuk gereja pasti akan hadir karena mereka takut neraka. Kalau bisa diurai empat kali ibadah supaya umat yang hadir harus tertib protokol kesehatan,” jelasnya. (Cr-6)
Tinggalkan Balasan