PENJABAT Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengaku Kota Ambon sudah dikategorikan sebagai kota digital.

Sebagai kota sedang, Kota Ambon memiliki skor indeks masyarakat digital sebesar 47,75  persen.

“Dari 11 kabupaten/kota di Maluku hanya Kota Ambon yang sudah masuk sebagai kota digital dengan nilai 80 lebih untuk kategori kota sedang,” tegas walikota saat rapat Sabah Konferensi III Kesatuan Masyarakat Hindu Dharma Indonesia Cabang Ambon di Balai Kota, Jumat (6/10).

Menurutnya, peluang untuk peningkatan sumber daya manusia sangat luas apalagi di semua wilayah administrasi Kota Ambon dapat diakses internet.

“Ini dapat dimanfaatkan oleh generasi muda dalam peningkatan kapasitasnya,” ungkapnya.

Baca Juga: Benhur: DPD PDIP Tunggu Surat DPP PAW Huwae

Menurutnya, peningkatan kapasitas generasi muda menjadi hal yang strategis mengingat Ambon berupaya mewujudkan masyarakat produktif menuju Indonesia Emas di 2045.

Untuk mencapai kesana, Pemkot Ambon tidak bisa berdiam diri dan menunggu apa yang terjadi namun mempersiapkan diri termasuk berupaya menyiapkan generasi muda dalam usia produktif agar tidak menjadi beban negara.

“Apa yang dilakukan pemerintah perlu disambut generasi muda. Ini berarti ada tanggung jawab bersama pemerintah dan generasi muda agar nantinya tidak hanya menjadi penonton tetap memberi kontribusi positif bagi indonesia emas,” pintanya.

Walikota juga memberi apresiasi atas penyelenggaraan Sabah III KMHDI Cabang Ambon.

Dirinya mengaku pemkot terus memberikan ruang bagi OKP dalam peningkatan kreatifitas dan inovasi termasuk KMHDI Cabang Ambon.

“Saya harap OKP yang ada di Ambon dapat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah sosial kemasyarakatan yang banyak dihadapi generasi muda di kota ini tanpa menghilangkan identitas nilai budaya dan kreatifitas lokal,” pintanya.(S-25)