AMBON, Siwalimanews –  Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Ambon, Arif Muljanto menyebut, Pelabuhan Yos Sudarso Ambon menjadi salah satu pelabuhan yang marak penyelundupan barang-barang berbahaya.

Barang berbahaya dimaksud seperti penyelundupan air raksa, bahan B3, senjata dan lainnya.

“Kalau sopi tidak terhitung lagi. Tapi yang heran itu, barang-barang berbahaya bisa lolos sampai di kapal seperti senjata api itu kemarin diamankan, kemudian air raksa. Air raksa itu sangat berbahaya dan akan berdampak buruk kalau itu masuk di kapal,”ungkap Muljanto dalam coffee morning yang berlangsung di Ruang Tunggu Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Kamis (1/2).

Dalam kegiatan yang bertemakan “Sinergitas Unsur Maritim Menjamin Keamanan dan Keselamatan serta Kelancaran Pelayanan Transportasi Laut di Wilayah Maluku” menjadi kata kunci untuk memastikan, bahwa kehadiran semua menjadi representatif negara pada masyarakat.

Dia mengharapkan semua unsur ini dapat memberikan masukan, mengingat, salah satu tugas yang diamanatkan bagi KSOP adalah, melakukan koordinasikan fungsi-fungsi pemerintahan yang ada di pelabuhan dan wilayah Maritim.

Baca Juga: Slarmanat Tuding Anak Jalanan Dibeking Oknum

“Karena fungsi kami mengkoordinasikan, maka ini kami berbicara untuk mencari solusi dari segala persoalan yang yang terjadi di Pelabuhan Ambon dan sekitarnya,”ujarnya.

Dia juga menyampaikan, bahwa saat ini, KSOP sedang bergerak dalam zona pengamanan bahan logistik pemilu. Yang mana sesuai arahan Kementerian untuk terus menyiapkan fasilitas pengangkutan logistik pemilu dan selalu berkoordinasi terkait hal itu.

Selain itu, soal aktivitas kapal pada pelabuhan Yos Sudarso Ambon yang rata-rata per hari bisa 5-10 kapal dengan jumlah aktivitas penumpang per kapal yang turun dan naik, ditambah aktivitas masyarakat lain, seperti pengantar, maka ada sekitar 3.000 orang yang melakukan aktivitas di pelabuhan ini.

Menurutnya, Pelabuhan Yos Sudarso merupakan pelabuhan dengan predikat pelabuhan internasional. Untuk itu, Kapal-kapal asing juga bisa masuk. Sehingga persoalan penanganan kemasyarakatan di pelabuhan betul-betul dijaga. Termasuk asongan-asongan juga diatur.

Diketahui, kegiatan tersebut dihadiri diantaranya, Kepala Dinas Perhubungan, pihak PT. Pelindo, PT. Pelni Kepala BIN, perwakilan AL, Polairud, Kapolsek Kawasan Pelabuhan, Komunitas, DPRD Kota Ambon, dan tamu undangan lainnya.

Kuliner Malam Dipertanyakan

Ternyata bukan saja warga dan pemilik toko yang ada di jalan Yos Sudarso yang resah dengan aktivitas kuliner malam yang ada di areal dekat pelabuhan atau deretan belakang Amplaz, Itu juga menjadi keresahan KSOP Ambon.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Ambon, Arif Muljanto mempertanyakan kebijakan Pemerintah Kota Ambon yang menempatkan pedagang kuliner malam pada areal itu.

Menurutnya, harus ada solusi agar areal itu tidak digunakan sebagai lokasi kuliner malam, karena itu berpengaruh pada aktivitas bongkar muat di areal pelabuhan, mengingat aktivitas pedagang dimulai sejak sore.

Belum lagi tambah dia, persoalan kapal-kapal bekas perikanan tidak bertuan yang berlabuh di Teluk, itu juga mempengaruhi aktivitas perka­-palan. Oleh karana itu, bagaimana persoalan ini ditangani. (S-25)