AMBON, Siwalimanews – Masuk dalam salah satu wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T), banyaknya pulau menjadi tantangan Pemda Kabupaten Maluku Barat Daya melaksanakan vaksinasi massal.

Untuk mengejar ketertinggalan vaksinasi massal dengan kabupaten dan kota lain di Maluku, kabupaten dengan juluk Kalwedo tersebut, terus berupaya agar bisa menjangkau semua penduduk.

“Kita saat ini sedang mengejar proses vaksinasi massal dan banyaknya pulau di wilayah terluar menjadi kendala kita saat ini. Memang tidak bisa satu kali, karena terkendala jarak,” ungkap Sekda MBD Alfonsius Siamiloy kepada Siwalimanews, melalui telepon selulernya, Senin (25/10).

Menurutnya, MBD memiliki 17 kecamatan, 1 kelurahan dan 117 desa, dengan luas wilayah 4.581,00 km² dan jumlah penduduk 77.021 jiwa tersebut dipisahkan oleh banyaknya pulau-pulau menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.

“Jadi setelah Pulau Kisar dan Letti, tim sementara melakukan vaksinasi massal di Pulau Tepa, Marsela, Wetar, Damer dan Romang,” ujar sekda.

Baca Juga: KPU Bursel Gelar Sosialisasi Pengembangan Sistem Sosial

Vaksinasi ini kata sekda, diperuntukan bagi pelajar SMP dan SMA dan SMK serta orang dewasa.

“Kami berharap dengan mempercepat proses vaksinasi, maka pemerintah menjamin penduduknya terlindungi dari wabah Covid-19,” tuturnya.

ia mengaku, dengan menurunya jumlah kasus terkonfirmasi diseluruh Maluku termasuk di Kabupaten MBD, namun pihaknya tetap melakukan antisipasi di setiap pintu masuk, baik pelabuhan laut, udara maupun darat.

Setiap orang yang datang menggunakan moda transportasi darat antar desa, menggunakan moda transportasi laut dan udara antar kabupaten di Maluku, wajib menjalankan protokol kesehatan ketat.

“Kita sangat ketat bagi siapa saja yang datang ke MBD, harus menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya. (S-39)