AMBON, Siwalimanews – DPRD Provinsi Maluku mendorong pemerintah daerah supaya alokasi 1.100 vaksin sinovac covid-19 harus diprioritaskan kepada tenaga medis. Anggota Komisi IV DPRD Maluku, Andi Munaswir kepada Siwalima mengatakan vaksin yang diberikan oleh pemerintah harus dapat diprioritaskan kepada masyarakat yang rentan dalam hal ini tenaga medis.

“Bagi kami sebaiknya vaksin itu ditujukan bagi masyarakat yang rentan dalam hal ini tenaga kesehatan,” ujar Andi.

Hal ini karena tenaga kesehatan merupakan orang yang selalu melakukan interaksi langsung dengan pasien covid-19 baik yang berada pada rumah sakit maupun di tempat-tempat karantina terpadu.

Tak hanya itu, Andi juga mendorong agar vaksin yang diberikan harus difokuskan kepada daerah yang masuk dalam zona merah dengan penyebaran Covid-19 yang tinggi.

“Vaksin ini harus difokuskan pada wilayah zona merah yang tingkat penyebaran covid-19 sangat tinggi,” tutur Andi.

Baca Juga: Jangan Sampai Pejabat Jadi Prioritas Vaksin Covid

Walaupun, kata Andi jumlah vaksin yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada Provinsi Maluku sebenarnya masih jauh dari harapan.

Sebab jumlah vaksin yang nantinya diberikan tidak sebanding dengan jumlah penduduk Provinsi Maluku yang berdasarkan hasil sensus penduduk mencapai 1.8 juta orang.

“Sebenarnya kami kurang senang karena vaksin yang disediakan tidak bisa menyentuh seluruh masyarakat Maluku, karena sesuai dengan hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Maluku hampir  1.8 juta,” bebernya.

Selain itu, vaksin yang diberikan seharusnya bukan hanya untuk orang dewasa tetapi seluruh masyarakat mulai dari bayi sampai lansia harus divaksin.

Politisi Gerindra ini menjelaskan jika melihat jumlah vaksin yang ada maka sudah pasti akan menjadi suatu masalah tersendiri karena  tidak mencukupi seluruh masyarakat Maluku.

“Memang ini secara nasional bahwa vaksin yang akan datang ke Indonesia itu termasuk bahan baku dan prodak jadi sekitar tidak sampai seratus juta sedangkan penduduk Indonesia sekitar 260 juta lebih,” cetusnya.(S-50)