AMBON, Siwalimanews – Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi mengingatkan kepada umat Katolik Langgur untuk jangan menyerah, jangan mundur ketika ada masalah, karena Tuhan itu ada.

“Gedung gereja ini mengingatkan bahwa persekutuan gereja Ponda­sinya Kristus. Persekutuan umat akan kuat kalau kita merayakan liturgi dan berdoa,” kata Uskup Mandagi dalam khotbahnya saat perayaan Ekaristi kudus peresmian Gereja Santa Perawan Maria Hati Kudus Tak Bernoda Langgur, Kamis (13/7).

Saudara sekalian yang terkasih, lanjut uskup, gedung gereja, ter­masuk yang megah ini menyadarkan umat bahwa Tuhan Allah itu ada.

“Kita boleh bangga bahwa di Langgur ada sebuah gereja yang bagus yang menghadirkan Tuhan, yang mengingatkan betapa pen­tingnya gereja. Manusia dewasa ini yang tidak jarang mulai melupakan Tuhan,” ungkapnya.

Gedung gereja menurutnya juga merupakan kritik terhadap manusia modern yang makin mengutamakan uang dan melaksanakan kesenangan duniawi.

Baca Juga: Pembangunan Bailey Jembatan Kawa Noa Terkendala

“Kesenangan dunia boleh saja, tetapi diatas segala-galanya ada Tuhan dan gedung ini memberikan kritikan pedas kepada kita dimana saja, Pulang kepada Tuhan, jangan kita mati berantakan,” tegasnya.

Uskup Agung Merauke juga menjelaskan 134 tahun lalu Katolik sudah masuk di langgur. Sudah ada persekutuan umat beriman, tetapi saudara sekalian persekutuan itu bisa mati, persekutuan bisa palsu.

“Bukalah hati kepada Kristus maka persatuan umat akan kuat tidak akan hancur. Orang sering kali mulai lupa doa, berkorban dalam kehidu­pan beriman,” ucapnya.

Perayaan Ekaristi Kudus kemu­dian dilanjutkan oleh Uskup Amboina Mgr. Seno Ngutra.

Uskup Seno mengatakan, inilah gereja kudus, pokok anggur pilihan Tuhan yang memenuhi seluruh bumi, dengan rantingnya dan mengangkat tunas-tunas yang bergantung pada batang kayu menuju kerajaan surga.

“Inilah gereja yang berbahagia, dibangun dalam batu-batu hidup dan berdiri di atas dasar para rasul. dan Yesus Kristus sebagai batu penjuru utama,” ujar Uskup Seno.

Lanjutnya inilah gereja yang mulia, yang dibangun di atas gunung dan disini cahaya abadi anak domba akan memancar dan para kudus bergema.

Acara kemudian dilanjutkan pengurapan altar dan dinding gereja dan terakhir dengan pemberkatan tabernakel oleh Uskup Amboina. Hadir pada perayaan itu para pastor dan ratusan umat Katolik Langgur, Maluku Tenggara. (S-09)