NAMLEA, Siwalimanews – Dalam usianya ke-18, kini Universitas Iqra Buru (Uniqbu) di bawa naungan Yayasan Muslim Buru menorehkan prestasi seba­gai salah satu perguruan tinggi swasta yang paling terbaik di Maluku sejak tahun 2020 lalu.

Ditahun yang sama, Uniqbu juga bergeser  status dari kampus  klaster binaan (kluster lima) menuju kluster empat.

Hal itu diungkap Rektor, Muh Sehol puncak peringatan di HUT Uniqbu ke-18 yang digelar di ruang Auditorium AR Tukuboya di Kampus Uniqbu, Senin (6/9).

Mengawali sambutannya, Sehol juga mengajak seluruh civitas Uniqbu untuk mendoa­kan  beberapa orang yang ber­jasa dan telah dipanggil pulang ke hadirat Allah SWT, dianta­ranya AR Tukuboya dan anak­nya Yunan Tukuboya yang pernah menjadi pendiri dan ketua Yayasan Muslim Buru serta Rusdi Sangadji, Mantan Careteker Bupati Buru.

Puncak peringatan HUT ke – 18 itu juga diisi dengan kuliah umum oleh Fahry Bahmid dengan tema Dinamika Hukum Tatanegara Kontemporer Di Era Disrupsi 4.0. Kuliah umum ini diikuti 600 lebih mahasiswa baru angkatan 2021-2022 serta civitas akademika lainnya.

Baca Juga: Pemkot Tebang Pilih, Banyak Proyek tak Punya IMB Dibiarkan

Di hadapan civitas akademika dan juga 600 lebih mahasiswa baru yang hadir di acara terse­but, Sehol menegaskan, di usia­nya yang ke-18, perguruan ting­gi swasta yang ada di Kota Nam­lea, Kabupaten Buru ini te­lah meraih prestasi sebagai kam­pus swasta terbaik di Propinsi Maluku.

Disinggung pula tingkat ke­per­cayaan publik terhadap Uniq­bu yang sudah sangat baik, dengan dua tahun berturut-turut terjadi peningkatan ma­hasiswa baru secara signifi­kan. “Mahasiswa baru ham­pir penuh ruangan ini. Terjadi peningkatan tiga kali lipat dari tahun kemarin,” ucapnya senang.

Tingkat keercayaan publik yang baik itu, lanjut Sehol, bukan karena prestasinya semata, melainkan suatu upa­ya sinergitas yang baik mulai dari Yayasan hingga rektorat dan kalangan civitas akade­mika Uniqbu.

Mengulangi apa yang diucap­kannya pada puncak HUT ke-18 tadi, Sehol kepada para wartawan me­nyampaikan rasa syukurmya karena di tahun 2020 lalu universitas yang dipimpinnya itu telah dinobatkan sebagai kampus swasta terbaik di Maluku.

“Ini suatu perjuangan yang luar biasa. Tetapi dalam level kampus swasta Maluku dan Maluku Utara, dalam lingkup binaan layanan Dikti, kami berada di posisi ketiga setelah Universitas Muhammadiyah Ternate dan Universitas Halmahera,” sam­bung Sehol.

Sehol juga menyampaikan rasa sukanya, karena sejak tahun 2020 lalu Uniqbu yang selama ini masuk di kluster lima atau kluster binaan, telah bergeser posisi keluar dari klus­ter tersebut dan berada di kluster empat, bersama Universitas Patti­mura, Universitas Khairun Ternate , Universitas Muhammadiyah Ternate dan Universitas Halmahera.

“Alhamdulillah di tahun 2020 , saya dan Ketua Yayasan pa Is Wate­helu sudah menerim penghargaan dari Kementrian dimana kami sudah tidak lagi berada di kluster binaan dan meningkat menjadi kluster empat.  Kini kami bersama Universitas Pattimura di Maluku. Sedangkan di Maluku Utara, ada Universitas khairun Ternate, Universitas Muha­m­madiyah Ternate dan Universitas Halmahera,” jelas Sehol.

Keberhasilan yang dicapai itu, lanjut Sehol, berkat sinergitas dan kerja keras dari teman-teman civitas akademika dan  juga Ketua Yayasan dan jajarannya, sehingga terjadi  peningkatan kualitas Uniqbu.

“Jaminan kualitas yang kini diraih Uniqbu sesuai dengan cita-cita sebagaimana tertuang dalam rencana strategi Uniqbu di tahun 2017 lalu bahwa selama lima tahun harus kita capai dan  keluar dari kluster binaan,” tegas Sehol. (S-31)