DOBO, Siwalimanews –  Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung didalam Aliansi Masyarakat Aru (AMA), Senin (14/11) menyerbu Kantor Bupati menuntut agar, pelaksanaan tugas Sekretaris daerah (Sekda) kabupaten Kepulau­an Aru adalah anak adat Aru.

Dalam pernyataan sikap AMA menyatakan, tinggal beberapa hari lagi Sekda Aru Muhamad Djumpa akan memasuki masa purnabakti, itu artinya bupati sudah harus berpikir tentang siapa yang layak menduduki posisi plt Sekda berikutnya. Maka ber­sama ini Aliansi Mesyarakat Adat Aru sebagai representasi masyarakat adat Aru menya­takan dengan tegas bahwa posisi Plt harus anak Aru yang punya integritas dan kapasitas serta rekam jejak kepemim­pin­an di birokrasi pemerintahan yang teruji,

Koordinator lapangan Gustaf Orun dalam orasinya mengung­kapkan, berdasarkan pasal 1 ayat (6) UU Nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan atas UU nomor 23 tahun 2014 menegaskan bahwa, “otonom Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan Pemerintahan dan kepen­tingan masyarakat setempat dalam sistem NKRI

Kedua, putra daerah Aru asli yang punya integritas dan kapasitas dianggap memiliki moral dan kecin­taan yang tinggi bagi daerahnya sendiri, sehingga layak diberi peran strategis di daerahnya sendiri

Ketiga, posisi Seka Aru harus ditempati orang yang mengerti betul tentang tata kelola keuangan daerah.

Baca Juga: Menkes: HKN Fokus Hidup Bersih & Sehat

Keempat, kursi Plt Sekda harus­nya ditempati oleh anak asli Aru yang mengerti tentang apa kepen­tingan Nasional di daerah kabupa­ten kepulauan Aru (sektor perikanan yakni laut Aru dan Arafura yang terletak pada WPP 718 adalah pe­nyumbang terbesar devisa negara dari sektor perikanan 2,6 juta ton pertahunnya.

Kelima, dalam waktu dekat akan dilaksanakan Pemetaan Wilayah adat di seluruh Aru sebagai satu terobosan untuk memperkuat posisi hukum masyarakat adat Aru ter­utama terkait dengan Perda Penga­kuan Masyarakat Hukum Adat Aru. Dalam konteks itu maka Sekda memegang peran penting sebagai Ketua Tim Pelaksanaan Pemetaan Wilayah Ada Aru

Keenam, Bupati Aru di penghu­jung periode keduanya mestinya meninggalkan legacy yang besar kepada masyarakat Aru dengan mengangkat plt sekda dari anak Aru.

Bertolak dari enam perspektif di atas, maka tuntutan kami aliansi masyarakat Aru sebagai representa­tif masyarakat Aru

Pelaksana Tugas (Pit) sekda Ka­bupaten kepulauan Aru haruslah anak Aru yang memiliki kapasitas dan integritas.

Aksi demo AMA akhirnya pulang dengan kekecewaan sekitar pukul 16.30 WIT dengan menggunakan satu unit mobil pick-up Mitsubisi, karena tidak ketemu bupati, Namun, mereka berjanji akan kembali lagi besok hari.

Selain itu, para pendemo tidak ingin ketemu Wabup, karena menu­rut mereka, Wabup tidak punya kewenangan dalam hal tersebut.

Sementara aksi lanjut ke gedung DPRD Aru dan diterima Ketua DPRD Aru, Udin Belsegaway sekaligus menerima tuntutan para pendemo.

Aksi AMA mendapat pengaman­an oleh personil polres Aru dan Polsek PP Aru. (S-11)