AMBON, Siwalimanews – Tim Pengendalian Inflasi Dae­rah Maluku menyusun roadmap pengendalian resiko inflasi dae­rah, serta memantapkan keterse­diaan stok pangan dalam me­nyingkapi kondisi pandemi Covid-19.

Dalam usaha pengendalian in­flasi untuk satu periode roadmap,  pengendalian inflasi di Maluku yaitu 2019-2021 diharapkan ca­paiannya berada dalam kisaran dan trend yang positif dan ter­capai sesuai sasaran dan targetnnya.

“Berdasarkan roadmap peng­endalian inflasi tahun 2019-2021, sasaran dan target inflasi Provinsi Maluku tahun 2020 yakni 3,0% ± 1. Dan Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Maluku diperkirakan rendah dan stabil berada pada sasaran dan target inflasi,” ujar Ketua Harian TPID Maluku, Kasrul Selang dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Selasa (16/6).

Disebutkan, walaupun dihadap­kan pada kondisi pandemi Covid-19, capaian inflasi Maluku pada tiga bulan terakhir tahun 2020 ini sangat terkendali.

“Yakni, pada bulan Maret tercatat 1,46% (yoy), pada bulan April ter­catat 1,65% (yoy) dan pada bulan Mei tercatat 0,61 (yoy),” jelas Kasrul.

Baca Juga: Walikota Menghindar, Sekot Pasang Badan

Menurutnya, tercapainya inflasi Maluku sesuai sasarannya dido­rong oleh beberapa strategi pe­ngendalian inflasi yang sudah di­tuangkan dalam roadmap pengen­dalian inflasi Maluku tahun 2019-2021, yang terkait keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komu­nikasi (4K) yang efektif.

Beberapa usaha dan strategi juga, kata kasrul, TPID Maluku, dalam upaya pengendalian inflasi menjelang Idul Fitri 2020, sekali­gus menghadapi Covid-19 terkait 4K secara teknis, telah diupayakan dan dilaksanakan oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Instansi terkait.

Misalnya untuk keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan, maka dilakukan pasar murah ikan dengan harga per ekor Rp 5.000, tetapi dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19, atas arahan gubernur selaku Ketua TPID Ma­luku, maka dilakukan pembagian ikan secara gratis oleh Dinas Perikanan Maluku sebanyak 2,5 Ton pada 6 lokasi di Kota Ambon.

Pelaksanaan pasar murah oleh Dinas Perindag Maluku pada 33 Lokasi di Kota Ambon, berupa pen­jualan paket sembako sebanyak 6.000 paket yang harganya Rp150. 000, dibayarkan oleh masyarakat hanya dengan harga Rp 50.000.

Pelaksanaan operasi pasar, sidak pasar serta sidak gudang-gudang distributor termasuk gu­dang Bulog oleh TPID Maluku yang dipimpin oleh Kepala Bank Indonesia (BI) selaku wakil ketua TPID Maluku bersama Dinas Perindag, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, Bulog, Satgas Pangan, Biro Ekonomi dan lain-lain yang didahului dengan pengarahan oleh Bapak Sekda Provinsi Maluku selaku Ketua Harian TPID Provinsi Maluku.

“Rapat-rapat koordinasi terbatas TPID Maluku yang sudah dilakukan untuk memastikan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok serta kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok dimasa pan­demi,” ujar Kasrul.

Selain itu katanya, berdasarkan hasil monitoring TPID di pasar-pasar moderen maupun tradisio­nal serta pusat-pusat distributor, stok barang kebutuhan pokok saat ini sangat memadai, diperkirakan stok ini bisa sampai dua bulan kedepan atau lebih, karena akan masuk lagi barang kebutuhan pokok ini dalam waktu satu sampai dua minggu kedepan.

Ketersediaan beras saat ini sebanyak 4,291 ton, minyak goreng sebanyak 624,347 liter, terigu 1,728 ton, telur ayam ras 450,900 butir, gula pasir 265 ton, ayam ras 949 ton. Stok pada gudang Bulog untuk beras, terigu, gula pasir dan minyak goreng persediaannyapun bisa sampai dua bulan kedepan.

“Koordinasi serta sidak pasar oleh TPID Maluku bersama Satgas Pangan terus dilakukan baik pada pasar tradisional maupun pasar moderen, serta pada pusat-pusat distributor untuk memastikan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok pada kondisi Covid19 ini,” tandasnya.

Ditambahkan, saat ini di Kota Ambon ada Gerakan “Mari Katong Belanja Online” adalah dalam ra­ngka menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat ditengah kon­disi Covid-19. Ini yang dipra­karsai BI Perwakilan Maluku. (S-39)