AMBON,Siwalimanews – TOKOH masyarakat Ne­geri Siri Sori Amalatu di Ambon, Pendeta Steven Atihuta, meminta pihak ke­polisian serius mengusut kasus penembakan war­ga Siri Sori Amalatu, Ke­camatan Saparua Timur, Kabupaten Malteng.

Menurut Atihuta, polisi tidak boleh membiarkan kejadian-kejadian tersebut terjadi tanpa ada pengung­kapan siapa pelaku atau aktor dibalik peristiwa ter­sebut.

“Ini kriminal murni yang harus ditangani serius oleh pihak kepolisian,” ung­kap Atihuta kepada Siwa­lima Minggu (18/4).

Peristiwa penembakan di hutan Negeri Siri Sori Amalatu sudah berlang­sung sejak lama dan kor­ban masyarakat setempat. Olehnya itu, Atihuta me­negaskan, jika dalam kasus penembakan yang me­nimpa korban Yacub Tutuhatunewa tidak se­gera diungkap, akan menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di negeri ini.

“Masalah-masalah kriminal harus ditangani dengan baik dan tuntas supaya jangan menimbulkan ma­salah baru. Polisi harus meng­ungkap siapa pelakunya. Jangan sampai rakyat di Siri Sori Amalatu tidak lagi percaya kepada polisi. Polis harus tangkap jangan biar­kan. Kalau dibiarkan menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di negeri ini,” tandasnya.

Baca Juga: Jaksa Maraton Garap Saksi Korupsi ADD-DD Haruku

Untuk diketahui, Jacub Tutuhatunewa, warga Siri Sori Amalatu Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Malteng Minggu (18/4), tewas seketika usai ditembak orang tak dikenal. Pria 65 tahun itu mengalami nasib naas sekitar pukul 12.00 WIT di Dusun Asino masih petuanan Siri Sori Amalatu.

Informasi yang dihimpun Siwalima dari Siri Sori menye­butkan, usai ibadah minggu, korban Jacub bergegas ke Dusun Asino untuk mengambil hasil kebun. Korban sendirian ke hutan. Tak lama berselang, terdengar rentetan tembakan senjata api yang diduga berasal dari hutan Asino.

Menurut salah satu warga yang enggan dikorankan, Dusun Asino kerap terjadi penembakan  misterius oleh orang tak dikenal.

“Di Dusun Asino itu berulang kali terjadi penembakan di sana. Tapi polisi tidak mampu mengungkap siapa pelakunya. Katong sudah  bosan dengan penegakan hukum di negeri kami. Korban terus berjatuhan di pihak kami, tapi polisi tidak mampu ungkap,” ujar warga.

Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Leo Surya Nugraha Simatupang kepada Siwalima Minggu (18/4) membenarkan peristiwa tersebut.

“Kasus ini masih diselidiki, angota kami masih memburu pelaku penembakan,” ujarnya singkat.

Meski begitu, Kapolresta mengaku kalau dalam menyelidiki kasus ini personil Polsek Saparua diback up personil dari Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.

“Pelaku masih diburu, personil polresta back up yang di Polsek Saparua. Jadi kita masih penyeli­dikan,” kata Kapolres. (S-32)