AMBON, Siwalimanews – Tim SAR gabungan akhirnya menghentikan pencarian terhadap La Nane (54), nelayan asal Kabupaten SBB yang dikabarkan hilang saat melaut di Perairan Pulau Kelang, Seram Bagian Barat, sejak 28 Agustus lalu.

Kepala Kantor SAR Ambon Mustari menjelaskan, operasi SAR dihentikan, lantaran lima hari pencarian belum juga ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

“Operasi SAR sampai hari ke 5 kemarin, tim tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban dan kini sudah dihentikan,” ungkap  Mustari kepada wartawan di Ambon, Jumat (3/9).

Sekalipun operasi SAR telah ditutup kata Mustari, namun tim tetap akan melakukan pemantauan.

Sebelumnya, La Nane (54) Nelayan asal kabupaten SBB dikabarkan hilang saat melaut di Perairan Pulau Kelang Seram Bagian Barat.

Baca Juga: Soal IMB BKSDA, Pemkot Tebang Pilih

Tim SAR Gabungan yang melibatkan Rescue Pos SAR Namlea, Polairud Pulau Manipa, dan Nelayan setempat dikerahkan menuju lokasi yang diduga merupakan lokasi jatuhnya korban untuk melakukan pencarian.

“Hari Minggu sore tim SAR mendapat informasi hilangnya korban dari pihak keluarga. Atas info itu Tim SAR gabungan bergerak menuju lokasi diduga jatuhkan korban untuk lakukan pencarian,” ucap Kepala  Kantor SAR Ambon, Mustari kepada wartawan Senin (30/8).

Dikatakan, jingga kini proses pencarian yang dilakukan Tim SAR gabungan belum membuahkan hasil.

Korban yang berlayar pada 28 Agustus diduga terjatuh, lantaran nelayan setempat hanya menumukan perahu ketinting milik korban.

“Korban pergi melaut sejak tanggal 28 Agustus pukul 2 siang disekitar Perairan Desa Kawabi Jaya Pulau Kelang SBB,namun pukul 4 sore perahu katinting milik korban ditemukan oleh nelayan lain ditengah laut sedangkan korban tidak berada ditempat,” ungkapnya.

Pada pencarian hari pertama Minggu (29/8) tim belum menemukan tanda tanda keberadaan korban, sehingga pencarian hari pertama dihentikan dan dilanjutkan hari ini Senin (30/8). Hingga saat ini pencarian masih dilakukan dan keberadaan korban masih belum diketahui. (S-45)