NAMLEA, Siwalimanews – Tambang ilegal Gunung Nona ditutup total oleh personil ga­bungan Senin (16/9), dipimpin langsung Kapolres Pulau Buru, AKBP Ricky Purnama Kertapati dan Dandim 1506/Namlea, Letkol Syarifuddin Azis.

Sebelum dimulai penyisiran, Ka­polres dan Dandim memimpin apel personil gabungan, bertempat di halaman Polsek Waeapo di Desa Warnetat, Kecamatan Waeapo.

Usai apel, ratusan personil gabu­ngan ini bertolak menuju Gunung Nona di belakang Desa Wapsalit, Kecamatan Lolongquba untuk mela­kukan pengosongan lokasi tambang.

Kapolres dalam arahan singkat­nya saat apel pasukan mengingat­kan, agar selalu menjaga faktor keamanan personil dan materil, terutama yang memegang senjata. “Karena kita akan berjalan kaki me­nelusuri lerengan bukit dan melintasi sungai menuju ke  lokasi PETI yang berada di Gunung Nona,” tandas kapolres.

Dihadapan pasukan, kapolres memaparkan, kalau ada delapan titik yang harus ditertibkan dan diber­sihkan.

Baca Juga: Malteng Usul Pengembangan Tiga Industri Masuk RPJM Nasional

“Kita telah berkordinasikan deng­an Dinas Lingkungan Hidup untuk bisa mencari tempat yang bisa se­bagai tempat pemusnahan puing-puing bekas PETI di tempat aman, sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga. Akan tetapi tindakan tegas tetap dilaksanakan,” tandas Kapolres.

Kapolres lalu menyinggung bah­wa penyisiran ini bertepatan dengan HUT Kapolda Maluku yang ke-57. “Hari ini tepatnya ulang tahun Ba­pak Kapolda Maluku yang ke-57 tahun. Semoga kegiatan penertiban dan pembersihan di lokasi penam­bangan emas tanpa izin atau PETI Gunung Nona,  kita tunjukan seba­gai hadiah ucapan selamat ulang tahun kepada Bapak Kapolda Ma­luku,” pungkas kapolres.

Selain dandim dan kapolres, turut hadir dalam kegitan itu, Wakapolres Pulau Buru Kompol Bachri Hehanu­ssa, Kabag Ops AKP Ruben. M  Humbang Sihombing, dan Subden POM Namlea, Kapten Cpm Kurnia­wan, Pasiops Kodim 1506/Namlea Kapten Inf Husain Malagapy, Ka­subbagbinops Bag Ops Polres Buru Iptu Rudy Paulus Stevanus Raun­say, Danki 3 Yon A Pelopor Namlea A. Lainata, Kasat Lantas AKP Octo­vianus S Boring, Kasat Sabhara Iptu Alpius Iwi, Kasat Reskrim AKP Uspril Walther Futwembun, Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Buru Abdul Adji Hentihu serta  perwakilan dari masyarakat adat, Kepala Soa Rekun Latbual.

Penertiban itu melibatkan bebe­rapa personil gabungan, yaitu 1 SSK personil Polres Buru,  2  SST  Kodim 1506/Namlea, 1  SST  Kompi 3 Yon A Pelopor Namlea, 2 SST Satpol PP Kabupaten Buru, 5 personil Subden POM Namlea, dan 8 pegawai Dinas Lingkungan Hidup serta 10 warga adat.

Usai apel gabungan, tim melan­jutkan perjalanan darat dengan ken­daraan menuju Wapsalit dan tiba pukul 10.10 WIT. Kemudian tim me­lakukan penyisiran dengan berjalan kaki menuju delapan titik lokasi yang telah ditentukan.

Selama penyisiran, sudah tidak lagi ditemukan penambang satu orang pun di Gunung Nona, sehingga memudahkan tim untuk membongkar tenda-tenda yang masih berdiri ko­koh akibat ditinggal penghuninya.

Pukul 16.00 WIT, kegiatan penyi­siran selesai dan dilanjutkan dengan apel pengecekan pasukan yang dilakukan langsung oleh dandim dan kapolres.

Bercokol

Seperti diberitakan, lebih dari 1000 orang saat ini melakukan aktifitas penambangan tanpa izin di kawasan yang penuh dengan sumber panas dan gas bumi di Gunung Nona, yang terhampar di belakang Desa Metar dan Wapsalit, Kecamatan Lolong­cuba, Kabupaten Buru.

Informasi yang diperoleh Siwali­ma Selasa (3/9) menyebutkan, bahan kimia berbahaya merkuri digunakan untuk mengolah dan memurnikan emas di lokasi tambang Gunung Nona.

Fatalnya lagi, sisa limbah peng­ola­han emas yang bercampur mer­kuri ini, dibuang langsung ke Sungai Waehedan yang sumber airnya masuk ke salah satu bendungan di Waeapo.

Bukan hanya limbah bercampur merkuri yang dibuang ke sungai, tapi lumpur-lumpur aktifitas tam­bang juga dibuang ke sana.

Akibatnya, air Sungai Waehedan menjadi keruh dan kekeruhan air yang bercampur lumpur dan sisa limbah merkuri ini ikut masuk sampai ke saluran irigasi di persawahan di desa-desa terdekat.

Empat Pejabat Dicopot

Ribuan penambang ilegal dibiar­kan bercokol menggarap emas di Gu­nung Nona. membuat Kapolda Ma­luku, Irjen Royke Lumowa marah besar.

Kapolres Buru, AKBP Ricky Pur­nama Kertapati, mendapat teguran keras. Amarah kapolda  berbuntut pada pencopotan empat pejabat Polres Buru. Mereka yang dicopot masing-masing Kabag Ops Polres Buru AKP Muhammad Bambang Surya, Kasat Reskrim AKP Senja Pratama, Kasat Intelkam AKP Robby Hehanussa dan Kapolsek Waeapo Ipda Rizki Arif Prabowo. (S-31)