MASOHI, Siwalimanews – Menargetkan masyarakat gemar membaca dan menambah wawasan, Pemkab Maluku Tengah menggelar lomba bertutur dalam rangka peringatan HUT Kota Masohi ke-66.

Lomba ini sendiri sengaja digelar dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat di kabupaten tertua di Maluku tersebut.

“Tentu kita berharap melalui lomba ini dapat kita tingkatkan budaya gemar membaca di Malteng, terang Penjabat bupati Malteng dalam sambutan yang dibacakan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Malteng Erni Yuliawati Sukamto ketika membuka lomba bertutur di Kantor Dinas Perpustakaan, Senin (30/10)

Pemerintah lanjutnya  menyambut dan mengapresiasi terselenggaranya lomba itu.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah saya mengapresiasi terselenggaranya lomba ini,” katanya.

Baca Juga: Ambon Tuan Rumah Malam Puncak API Award 2023

Rakib menambahkan generasi muda yang gemar membaca akan mampu meningkatkan kreativitas dan inovasi serta mampu meningkatkan pengetahuan.

“Kegiatan ini selain meningkatkan motivasi masyarakat untuk lebih giat membaca juga mendorong kreativitas generasi muda yang cerdas dan bisa berkontribusi positif bagi daerah tercinta ini,” ujarnya.

Dikatakan, derasnya arus informasi di era digitalisasi menimbulkan berbagai masalah. Realitas itu kata rakib mengakibatnya minumnya literasi di tengah masyarakat.

Minimnya literasi sebagai akibat minimnya aktivitas membaca di tengah masyarakat.

Kerennya dengan lomba ini, diharapkan budaya membaca dapat ditingkatkan,

“Dengan ini masyarakat dapat dengan mudah menganalisa berbagai masalah yang ada di sekitarnya saat ini,” urainya.

Menurutnya budaya membaca merupakan modal penting dalam penyelenggaraan pendidikan pembangunan masyarakat, berwawasan luas dan tanggap dalam menghadapi masalah

Sekadar tahu lomba bertutur yang di gelar Dinas Perpustakaan diarahkan pada literasi sejarah pembangunan kota Masohi.

Diketahui kota Masohi sendiri mulai dibangun ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan oleh Presiden pertama Ir Soekarno pada tanggal 3 November 1957 bersamaan dengan kota Palangkaraya di Kalimantan.

3 November 1957 Soekarno tiba di daratan nama dan kemudian meletakkan batu pertama pembangunan pusat pemerintahan baru di Seram Selatan dan memberi nama pusat pemerintahan baru di Maluku itu dengan nama Masohi yang berarti gotong royong.(S-17)