AMBON, Siwalimanews – Puluhan petugas kebersihan di Kabupaten Seram Bagian Barat ngamuk di Kantor Bupati Seram Bagian Barat.

Aksi kekecewaan itu ditunjukkan dengan membuang sampah di Kantor Bupati SBB, akibat selama tiga bulan Pemkab belum membayar gaji.

Aksi taburi sampah di Kantor Bupati SBB itu berlangsung Senin (20/11) pagi. Alhasil Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak bisa melaksanakan apel pagi.

Pantauan Siwalima, sampah yang ditaburkan di depan Kantor Bupati SBB ini akibat kekesalan puluhan petugas kebersihan Dinas Ling­kungan Hidup belum dibayarkan gaji mereka selama 3 bulan.

Timbunan sampah yang dihamburkan dan berserakan di halaman Kantor Bupati tersebut membuat para pegawai yang hendak masuk kantor untuk mengikuti apel pagi sangat terganggu sehingga pelaksanaan apel pun dibatalkan karena bau busuk sampah tersebut.

Baca Juga: Stunting di MBD Turun 9,49 Persen

Selain kotor tak terurus, bau menyangat juga berasal dari sampah-sampah yang tergeletak sembarangan pada halaman kantor yang biasanya digunakan untuk pelaksanaan upacara mau apel.

Sampah-sampah tersebut sudah berserakan sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIT. Hal ini dilakukan agar gaji para petugas kebersihan dapat terbayarkan sejak bulan Agustus, September dan Oktober.

Informasi yang berhasil dihimpun Siwalima menyebutkan bahwa, pembuangan sampah tersebut bagian dari protes puluhan petugas kebersihan Pemkab SBB, karena sudah 3 bulan belum menerima gaji.

Padahal gaji mereka biasanya sering dibayar oleh Pemkab lewat Dinas Lingkungan Hidup, tetapi tiga bulan terakhir ini tidak dibayarkan, bahkan tidak ada pemberitahuan kapan dibayar.

‘’Kami selaku petugas kebersihan sudah menjalan tugas dengan baik, tatapi hak kami tidak diperhatikan oleh dinas terkait. Hal ini kami lakukan agar gaji segera dibayarkan. Apabila belum dibayarkan, maka aksi kami akan lebih besar lagi,” ungkap salah satu petugas kebersihan yang enggan namanya dikorankan kepada Siwalima, Selasa (20/11).

Lanjutnya, persoalan gaji pastinya selalu ada masalah. Padahal pekerjaan yang sering dilakukan para petugas kebersihan dalam mengakut semua sampah dalam Kota Piru dilakukan setiap hari, tetapi tidak diperhatikan.

Bahkan Pemkab SBB  lewat Dinas Lingkungan Hidup selalu tebar janji untuk melunasi honorium mereka.

“Untuk itu kami lakukan protes dengan mengangkut sampah-sampah tersebut dan membuangnya ke Kantor agar gaji kami dapat terbayarkan, tuturnya.

Untuk diketahui, atas protes yang dilakukan para petugas kebersihan ini gaji mereka selama tiga bulan ini terbayarkan juga. Dengan diba­yarkan gaji mereka sampah-samah yang berhamburan di kantor Bupati tersebut kini telah dibersihkan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Alberto Maulani saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, dirinya tidak di kantor sedang rapat khusus dengan Pejabat Bupati Andi Chandra As’aduddin terkait persoalan dimaksud. (S-18)