TIAKKUR, Siwalimanews – Atas kerja keras semua pihak di Kabupaten Maluku Barat Daya, prevelensi stunting di kabupaten bertajuk Kalwedo ini perlahan mengalami penurunan 9,49 persen.

“Kalau untuk stunting di Maluku Barat Daya tahun 2023, penarikan data untuk bulan September 2023 sesuai data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) itu menurun menjadi 9,49 persen,” akui Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ma­luku Barat Daya, Marthen Rahak­bauw, kepada Siwalima, di ruang kerjanya, Jumat (17/11).

Menurut Rahakbauw, dilihat dari tahun 2021-2022 kemarin mencapai 12 persen. Tetapi setelah semua pihak turun tangan untuk mengatasi penanganan stunting ini, maka sampai bulan September 2023 kemarin mengalami penurunan menjadi 9,49 persen.

“Jadi ada beberapa kecamatan yang masih tinggi. Untuk itu kita fokus untuk daerah-daerah lokus stunting yang ada. Seperti Kecama­tan Wetar Selatan, Kecamatan Wetar Timur, Kecamatan Romang, Kecamatan Babar Barat dan Keca­matan Mndona Hyera,” katanya.

Namun kata dia, ada upaya-upaya dari Pemerintah untuk pena­ngananya. Sehingga muda-mudahan tahun 2023 ini, ketika data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) keluar, kita bisa dibawa 20 persen.(S-28)

Baca Juga: Gaet Wisatawan, Pemkab Gelar Festival Kataloka